Air Mata Dari Papua, Perempuan Ini Terus Menjerit Meminta Tolong Dalam Timbunan Lumpur

Berita memilukan datang dari korban banjir bandang di Wasior, Papua. Saat aparat dan tim SAR sedang mencari para korban yang tertimbun, tiba-tiba ada teriakan seorang perempuan terdengar dari dalam timbunan lumpur, kayu dan material lainnya pada hari Jumat, 8 Oktober 2010. Perempuan ini menjerit-jerit meminta pertolongan dari luar. Ya, perempuan malang itu tertimbun di bawah lumpur dan sulit untuk keluar.
Perempuan ini diduga telah lemas karena telah tertimbun selama 5 hari atau sejak Senin, 4 Oktober 2010 pagi. Korban terus dicari di pinggir ruko milik Juanda di Kampung Sanduay. Pencarian korban selamat ini dilakukan berkat laporan warga setempat yang mendengar suara sayup-sayup meminta tolong. Muchtar (50), saksi mengatakan sekitar pukul 9.00 dirinya beserta rekan-rekannya sedang berada di lokasi. "Ada suara pelan meminta tolong dari bawah mobil. Saya pikir suara arwah, tetapi teman-teman saya juga mendengarnya," ucap Muchtar kemudian mencarinya di bawah mobil Daihatsu pickup W 8632 G.
Namun kemudian pencarian diurungkan karena ketika dipanggil tidak ada lagi sahutan. Tapi tak berapa lama, ia mendengar lagi dan langsung melaporkannya ke aparat. Aparat datang dan memfokuskan pencarian ke bawah mobil. Sebuah backhoe dikerahkan untuk menyingkirkan pohon dan material serta memindahkan mobil. Namun di bawah mobil hanya tampak lapisan lumpur.
Para petugas akhirnya memfokuskan pencarian ke bagian depan mobil. Ketika aparat memanggil, "Ibu-ibu," ada suara menyahut lirih, " Tolong...". Suara lirih ini juga didengar belasan warga. Jawaban lirih itu seketika meningkatkan semangat aparat. Pencarian pun dilanjutkan dan sudah disediakan mobil ambulans menuju posko untuk dirawat di Nabire Provinsi Papua. Hingga kini, belum diketahui identitas perempuan ini.
Seperti diberitakan, tragedi banjir longsor Wasior 4 Oktober 2010 tercatat menewaskan sedikitnya 97 jiwa dan melukai seribuan warga. Hampir 80 persen rumah dan infrastruktur rusak berat. Sekitar 10.000 jiwa dari 27.000 warga Teluk Wondama mengungsi ke luar Wasior karena trauma dengan kondisi ini.
editor:Opung, Glori K. Wadrianto(Kompas);foto:banjir bandang Papua

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra