Pertemuan pra-KTT ASEAN Akan Suguhkan Makanan Tradisional

Pertemuan pra-KTT ASEAN akan berlangsung pada tanggal 8-11 Oktober 2011 di kota Semarang, Jawa Tengah. Dan tahukah Anda? Para menteri ASEAN yang hadir di Kota Semarang ini akan disuguhi masakan tradisional seperti lontong cap gomeh dan tahu gimbal, selain menu utama lain tentunya.
"Selain menu utama lainnya, kami akan menyajikan masakan tradisional khas Kota Semarang," kata Assistant Director of Sales Gumaya Tower Hotel Semarang, Berty Ika, di Semarang, Kamis (8/9/2011).
Bukan hanya pada menu utama, pada saat "coffee break" pun, pihak hotel juga akan menyuguhkan makanan yang dikombinasikan dengan makanan khas Semarang seperti moci dan lumpia. Sementara untuk minuman sebagai "welcome drink", para tamu yang disambut Denok Kenang (menggunakan pakaian adat) juga akan disuguhi bir plethok.
Suguhan makanan dan minuman khas tersebut dimaksudkan untuk mengenalkan potensi kuliner yang ada di Kota Semarang kepada para tamu mancanegara dan domestik di luar kota Semarang.
Tidak hanya menyajikan makanan tradisional, pihak hotel juga akan menyuguhkan potensi kerajinan yang ada seperti Batik Semarang dan produksi para usaha kecil menengah (UKM) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Jadi nanti akan ada space untuk UKM. Tidak hanya handycraft dan galeri, tetapi akan ada yang membatik di hotel, sehingga tamu akan mengetahui bagaimana cara membatik secara langsung," katanya. Bahkan jika ada tamu yang ingin mengetahui Kampung Batik yang ada di Semarang, lanjut Berty, pihak hotel juga siap memfasilitasinya.
Untuk menyemarakkan acara sekaligus mengenalkan potensi seni yang ada di Semarang, nantinya akan ada musik keroncong yang ditampilkan secara langsung. "Akan ada live music keroncong sekitar lima jam, tetapi soal waktu akan menyesuaikan saat para delegasi tidak melakukan meeting. Selain itu, kami pihak hotel juga akan memutar lagu Gambang Semarang dan Siteran," katanya.
Sebagai cara mengenalkan pakaian khas Semarang, sejumlah pegawai hotel juga akan mengenakan pakaian tradisional dan khas Kota Semarang seperti yang pernah diterapkan pada saat ada acara pameran kriya Nusantara di Gedung Lawang Sewu Semarang. Untuk di luar hotel, bagian depan akan ada spanduk dan bendera negara ASEAN sebagai salah satu bentuk sosialisasi acara.
Editor: Ruslan Burhani

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra