Biografi Happy Salma - Artis, Penulis dan Pemain Teater

Biografi Happy Salma - Bernama Happy Salma, gadis ini lahir di Sukabumi pada tanggal 4 Januari 1980. ia asli orang Kota Sukabumi, Ia adalah lulusan Diploma Universiatas Trisakti Jurusan Administrasi Perusahaan. Hanya kuliah Ia meninggalkan Kota Sukabumi karena selama Ia menjalani Pendidikan TK-SMA Ia habiskan di Cibadak Sukabumi. Pendidikan SMPnya di SMP Negeri 1 Cibadak yang berlokasi di depan RSUD Sekarwangi.

Happy Salma menikah dengan Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa di Puri Sareh, Gianyar dan Happy mendapatkan tambahan nama menjadi Jero Happy Salma Wanasari. Keduanya pernah dikabarkan menikah di australia sebelum melangsungkan pernikahan di Bali, diperkirakan pernikahan di australia tersebut karena perbedaan keyakinan.

Karier
Mengawali karir sebagai gadis sampul sebuah majalah remaja, saat berusia 15 tahun, pada tahun 1995, secara tidak sengaja Happy menemani sang kakak yang kebetulan mewakili Jawa Barat untuk mengikuti ajang Putri Indonesia. Happy kemudian ikut difoto dengan film yang masih tersisa. Foto tersebut kemudian ia kirimkan ke redaksi majalah Gadis. Ia pun kemudian terpilih menjadi finalis dari ribuan peserta. Awalnya Happy begitu girang, apalagi dengan honor pertamanya sebagai model sebesar 150ribu rupiah. Namun kemudian ia merasa tertekan, karena menjadi model ternyata bukanlah hal yang mudah. Selain harus selalu tampil cantik juga harus pintar bergaya. Sementara Happy sendiri merasa tidak memiliki keduanya, hingga akhirnya kegiatan modeling itu tidak terlalu ditekuninya.

Bersama teman-teman sekolah, Happy justru lebih memilih membentuk band bernama Fla. Selain itu, sesekali ia ikut menjadi additional band kakak laki-lakinya yang beraliran metal, Kerrang. Bersama Kerrang, Happy kerap ikut manggung, hingga suatu hari ketika mereka manggung di Bandung, tepatnya di pesta pelajar, Happy diperkenalkan pada seorang personil band yang sedang ngetop pada masa itu, U–camp, Eri. Dia kemudian mengajak Happy rekaman, yang langsung saja diterimanya. Pada usia 17 tahun, Happy masuk dapur rekaman untuk yang pertama kalinya.

Biografi Happy Salma -Tak lama berselang, seniman dan musisi Frangky Sahilatua, rekan Eri, mengambil-alih untuk memproduseri Happy. Video klip-nya ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta, namun albumnya, Tapi Kini terbengkalai di tengah jalan karena masalah internal dengan Label. Sebelum sempat kecewa, Frangky Sahilatua sudah menawarinya untuk bermain sinetron yang diproduksi oleh temannya. Tawaran itu pun diterimanya. Di ujung tahun 1998, untuk pertama kalinya Happy bermain sinetron berjudul KUPU-KUPU UNGU.

Happy pun akhirnya berkecimpung dalam dunia akting dan membintangi banyak sinetron, seperti BUJANGAN, SI CECEP, KUTUNGGU CINTAMU, NYONYA NYONYA SOSIALITA/LABA LABA CINTA, DARI LUBUK HATIKU, COWOK-COWOK KEREN, HIKAYAH dan lain-lain. Sebelum kemudian juga membintangi film layar lebar GIE bersama Nicholas Saputra. Happy juga pernah mendukung pementasan teater berjudul Nyai Ontosoroh di Graha Bhakti Budaya TIM, Jakarta yang disutradarai oleh Ken Zuraida. Selain itu, pengagum sastrawan Pramodya Ananta Toer itu setiap hari masih tetap menjadi presenter CERITA PAGI di Trans TV dan pernah juga membawakan acara LENSA di ANTV.

Hingga pada awal tahun 2006 ia mengalami krisis dalam pencarian jati diri, ketika dia mulai menyadari bahwa dunia selebritas ternyata membuatnya merasa sepi. Ia kemudian melarikan diri pada dunia menulis. Di sela-sela jadwal shooting yang padat, ia mulai mengumpulkan naskah-naskah yang berceceran, dan ia mengirimkannya pada penerbit. Kecintaannya pada dunia sastra begitu tinggi, begitu mendalam. Pembentukan karakter dalam sebuah karya sastra, dipercayainya dapat menjadi penyeimbang bagi pribadi yang kreatif, punya empati, dan memiliki jati diri. Maka, walaupun naskahnya sempat ditolak oleh sebuah penerbit yang menganggap tulisannya kurang sensasional, itu tidak membuat Happy putus asa. Hingga pada pertengahan 2006 dia bertemu Rieke Diah Pitaloka yang kemudian kepadanya Happy berkeluh kesah soal minimnya ketertarikan generasi muda pada dunia sastra. Dari hasil diskusi itu Rieke bersama suaminya mendirikan penerbitan yang bergerak di bidang sastra dan buku-buku ilmiah.

Atas dasar cita-cita yang sama, untuk menggeliatkan kembali dunia sastra, tulis-menulis juga dunia membaca, maka penerbit Koekoesan milik Rieke Diah Pitaloka meluncurkan buku pertama Happy yang berjudul PULANG (kumpulan cerpen, 2006). Diakui Happy bahwa karya-karya besar sastra Indonesia banyak memengaruhi cara pandangnya, dan bahkan dia berani menggeluti dunia panggung teater juga karena kecintaannya pada karya-karya tersebut. Happy pernah mementaskan lakon Nyai Ontosoroh yang diadaptasi dari novel BUMI MANUSIA, karya Pramoedya Ananta Toer. Dan setelahnya, lakon Ronggeng Dukuh Paruk yang adaptasi novel karya Ahmad Tohari. Kurang lebih dua tahun waktunya banyak tersita untuk kegiatan-kegiatan seni non-komersil, seperti pameran foto, teater dan keliling sastra ke sekolah-sekolah dan universitas. Semenjak itu pula, bersama sahabatnya Yulia EB, Happy mendirikan sebuah lembaga yang diberi nama Titimangsa Foundation untuk mengorganisir segala bentuk kegiatan-kegiatan sosial dan seni. Nama itu diberikan oleh almarhum ayahnya, yang berarti 'tepat pada waktunya'.

Pada akhir tahun 2006 Happy merasa bahwa hidupnya lebih seimbang, dunia idealisme dan dunia komersial berjalan seiring. Dia masih bermain sinetron, meski tak sesering dulu. Bermain film atau menjadi bintang tamu acara komedi sesekali masih dilakoninya, bersamaan dengan pembacaan puisi, seminar-seminar tentang isu perempuan, politik, dan budaya.

Hobinya dalam membaca buku, membuat Happy mendapat anugerah sebagai ikon Siti Nurbaya pada awal Juni 2009. Happy kembali berakting di layar lebar. Ia bermain di film CAPRES (2009) dan MAU DONK AH (2009). Selain itu ia juga tampil di sinetron stripping, MUALLAF. Seusai menikah, prestasi gemilang di bidang perfilman berhasil disabet Happy pada ajang Festival Film Indonesia 2010 sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik lewat film 7 HATI 7 CINTA 7 WANITA.

Biografi Happy Salma -Bersama lembaga budaya Titimangsa Foundation yang didirikannya pada tahun 2006 Happy Salma aktif melakukan berbagai macam kegiatan:
* Keliling sastra 10 Sekolah Menengah Umum di Jakarta antara lain SMU 08, Kanisius, SMU Gonzaga (2006)
* Terlibat memerankan dan publikasi teater Nyai Ontosoroh yaitu Adaptasi dari Buku Bumi Manusia karya PramoedyaAnanta Toer di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta.(2007)
* Pameran foto “Menyentuh Langit” Perbedaan ritual keagamaan di Jaman modern karya Tjok Gus Dwi Santana (2008)
* Project keliling sastra dan berkolaborasi dengan seniman-seniman serta mahasiswa di daerah-daerah untuk kembali lagi menggalakkan sastra di kalangan anak muda yang telah dilakukan di Jogjakarta, Sumbawa, Jepara, Jambi, Kupang, Solo, Semarang, Jakarta dan akan dilaksanakan di kota-kota lainnya (2007-2009)
* Pentas teater Ronggeng Dukuh Paruk yang diadaptasi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. yang dipentaskan di amsterdam, bern swiss dan Taman Ismail Marzuki (2009)
* Jabang Tetuko Djarum
Apresiasi Budaya, Senayan City (2011)
* Java War “Diponegoro”, DDI di Teater Jakarta (2011)
* Monologue “INGGIT” Inggit Garnasih, STSI bandung (2011)

Happy antara lain pernah bermain di banyak judul sinetron, FTV dan Film. Happy juga bermain dalam pementasan Teater Nyai Ontosoroh di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, [2007), yang diproduksi oleh The Nyai Ontosoroh Project dan disutradarai oleh Wawan Sofwan. Selain itu bermain dalam Pementasan monolog "Ronggeng dukuh paruk" Pada tahun 2009 di Bern-Swiss, Belanda dan Taman ismail marzuki, bermain juga di Pementasan wayang 'Jabang tetuko' Senayan city (2010), Pementasan teater "Opera diponegoro' Teater jakarta (2011), Monolog Inggit garnasih-STSI,Bandung(2011) dan pementasan 'Roro mendut' Teater Jakarta (2012) Happy salma meraih banyak pujian dan penghargaan untuk perannya dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita yang sekaligus mengantarkan namanya meraih Piala Citra kategori Pemeran pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2010. Dan juga mendapatkan penghargaan serupa dengan film yang sama di IMA (indonesia movie award). Kumpulan cerpen-nya yang berjudul 'pulang" pun mendapatkan apresiasi diajang khatulistiwa literary award sebagai nominasi penulis muda berbakat. Buku kedua nya yang berjudul 'telaga fatamorgana' (2008) dan novelnya yang berjudul 'Hanya salju dan pisau batu' hasil kolaborasi dengan penulis novel pidi baiq diluncurkan pada tahun 2010 bersamaan dengan antalogi cerpennya yang berjudul "24 sauh" dan "Dari datuk kesangkar emas". (www.happy-salma.net)

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra