Ruhut Sitompul Bilang Mulut Mahfud MD Kayak Comberan

Entah ada maksud apa, Ruhut Sitompul, Ketua DPP Partai Demokrat, menyebut kalau mulut Ketua Mahkamah Konstitusi M. Mahfud MD seperti comberan. Hal ini terkait dengan pernyataan M. Mahfud MD tentang Istana yang sudah disusupi oleh mafia narkoba.
Dalam pernyataannya, Ruhut Sitompul yang juga pernah berpolemik dengan Mahfud MD beberapa waktu lalu, menyayangkan ucapan Mahfud pekan lalu yang kemudian ditanggapi oleh Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
"Setelah mendengar penjelasannya, saya membela Pak Sudi Silalahi. Pak Mahfud itu Ketua MK atau komentator? (Jabatan itu) melekat dengan Pak Mahfud. Mulut Mahfud seperti comberan kalau begitu. Nanti dia tidak dipercaya lagi," kata Ruhut dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa tanggal 13 November 2012 yang ditayangkan oleh stasiun TVOne.
Pernyataan keras dari Ketua MK sontak saja membuat para pendukung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersuara keras. Dari internal Istana, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengaku merasa terhina dengan pernyataan Mahfud yang menuding mafia narkoba sudah bisa masuk dalam lingkaran Istana Presiden.
"Suatu tuduhan yang amat keji, dan mencemarkan nama Lembaga Kepresidenan," kata Mensesneg Sudi Silalahi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (9/11/ 2012). Sudi pun meminta Mahfud menjelaskan pernyataan tersebut kepada dirinya dan Presiden, dengan disertai bukti-bukti dan keterangan lain yang mendukung.
Mensesneg menegaskan bahwa sudah beberapa kali dijelaskan kalau proses pemberian grasi terhadap terpidana narkoba Meirika Franola alias Ola sudah melalui proses yang sistemik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dia menjelaskan bahwa sebelum rekomendasi pemberian grasi sampai ke Presiden, dirinya juga telah memastikan bahwa semua proses sudah dilalui, dan dilakukan penelitian yang seksama untuk memastikan bahwa semua pihak telah memberikan rekomendasi dan pertimbangan.
"Bahkan untuk permohonan grasi kasus-kasus tertentu, misalnya pembunuhan berencana, terorisme, narkoba, terpidana WNA, Presiden sering memimpin sendiri rapat yang dihadiri para menteri dan pejabat terkait, sebelum keputusan diambil oleh Presiden," ujar Mensesneg.
Sudi mengatakan bahwa dirinya siap menerima sanksi apapun apabila terbukti melakukan penyimpangan dan dianggap di bawah pengaruh mafia narkoba.
"Di hadapan Allah dan rakyat Indonesia, saya, kami semua yang berada di lingkaran Istana siap menerima sanksi apapun jika terbukti melakukan penyimpangan dan apalagi dianggap di bawah pengaruh mafia narkoba. Sebaliknya, jika saudara Mahfud tidak bisa menjelaskan dan membuktikan tuduhannya, secara ksatria tentu harus menerima sanksi yang sama," kata Sudi.
Sudi Silalahi mengharapkan persoalan ini bisa diselesaikan secara terbuka dan tuntas, demi martabat dan kehormatan pihak Istana, yang bertugas di lembaga kepresidenan.
(Kabar24/yri);editor:Op;foto:citra indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra