Biografi Paul Ehrlich - Bapak Imunologi, Hematologi dan Kemoterapi

Biografi Paul Ehrlich (1854-1915) - Paul Ehrlich adalah dokter Jerman, ahli bakteriologi, bapak imunologi, hematologi, dan kemoterapi; penemu merah tripan dan salvarsan (arsfenamina); pemenang Hadiah Nobel untuk kedokteran dan fisiologi (1908); asiten Koch, guru besar, direktur Institut Serum,pengarang (37 karya ilmiah), ahli eksperimen yang berbakat, dan ahli mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup. Merah tripan adalah zat warna yang dapat membunuh tripanosoma, hewan bersel satu yang menyebabkan penyakit tidur. Salvarsan dan neosalvarsan adalah obat pertama untuk penyakit sifilis. Mula-mula Ehrlich menamakan obat itu senyawa 606, karena obat itu ditemukan setelah mengadakan eksperimen selama 7 tahun dan mengetes ratusan senyawa sampai yang ke-606. Ia melanjutkan eksperimennya dan menemukan formula yang ke-914 dan memberinya nama neosalvarsan. Ehrlich menemukan cara mewarnai sel darah dan menemukan 5 tipe sel darah putih serta bermacam-macam tipe anemia. Dari sini lahirlah ilmu tentang hematologi modern.

Biografi Lengkap Bapak Imunologi, Hematologi dan Kemoterapi, Paul Ehrlich
Sebenarnya Ehrlich adalah orang pertama di dunia yang melihat basil tbc. Tapi pada waktu itu ia tidak tahu bahwa bakreri berbentuk batang itu penyebab penyakit tbc. Maka dunia ilmu hanya mengakui Koch sebagai penemu basil tbc. Pada tahun 1890 Behring, ahli bakteriologi Jerman, menemukan antitoksin difteri, penyakit anak-anak yang  sangat berbahaya. Hanya karena jerih payah Ehrlich antitoksin itu jadi obat mujarab dan mudah dipakai untuk menyembuhkan penyakit difter.

Ehrlich lahir di Strehlen, Silesia (sekarang Strzelin, Polandia), pada tanggal 14 Maret 1854 dan meninggal di Homburg, Prusia, pada tanggal 20 Agustus 1915 pada umur 61 tahun. Ia masih keturunan Yahudi. Orang tuanya hanya pemilik warung. Di sekolah nilai rapor Ehrlich untuk bahasa latin dan matematika cukup tinggi. Tapi nilai untuk pelajaran lain juga cukup rendah. Sebenarnya ia tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia dapat melanjutkan ke universitas hanya karena belas kasihan guru. Nilai Ehrlich dikatrol.

Di universitas pun Ehrlich bukan termaksuk mahasiswa yang menonjol, bahkan sebaliknya. Untuk meraih gelar doktor ia terpaksa berpindah-pindah. Ia kuliah di Universitas Breslau, Stasbourg, Freiburg dan Leeipzg. Kegemarannya mencoba bermacam-macam zat warna untuk mewarnai jaringan tubuh yang masih hidup menyebabkan ia tak punya waktu untuk belajar. Namun pada umur 24 tahun (1878) dengan susah payah ia meraih gelar doktor dengan tesisnya yang berjudul “Sumbangan untuk Teori dan praktek mewarnai jaringan”. Ia bercita-cita menemukan peluru ajaib yang dapat membunuh bibit-bibit penyakit di dalam tubuh manusia tanpa merusak jaringan tubuh. Ia percaya bahwa bibit penyakit tertentu hanya menyerap zat warna (zat kimia) tertentu. Bila bibit penyakit itu menyerap zat kimia tertentu, bibit penyakit itu mati. Mengobati penyakit dengan zat kimia disebut kemoterapi. Ehrlich lah yang  menemukan pengobatan seperti itu.

Pada tahun 1876 Koch melihat cara Ehrlich mewarnai jaringan. Enam tahun kemudian (1882) Koch menemukan basil tbc dengan menggunakan zat warna. Ehrlich ingat bahwa ia pernah melihat basil itu juga. Ia mengulang eksperimen Koch. Mungkin karena ceroboh Ehrlich ketularan penyakit tbc dan terpaksa pergi ke Mesir supaya penyakitnya sembuh. Sesudah sembuh ia kembali ke Jerman dan menggabungkan diri dengan Koch (1889). Demikian juga Behring. Ketiga orang itu bekerja sama untuk mencari obat terhadap penyakit difteri. Behring berhasil menemukan antioksin difteri dan memenangkan Hadiah Nobel. Padahal antioksin itu hanya dapat dipakai karena jerih payah Ehrlich, yang berhasil menemukan cara menakar dosis antioksin. Akhirnya Ehrlich dan Behring bermusuhan karena masalah pribadi dan keduanya berpisah. Behring berjiwa pengusaha, sedangkan Ehrlich berjiwa ilmuwan yang tidak mengaitkan penemuan dengan uang.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra