Posts

Showing posts from April, 2015

Profil Daniela Aedo Pemeran Dulce Maria di Carita de ...

Kisah Umeir Bin Sa'ad Al Qary Ra ~ Afdhal Ilahi | Berbagi ...

Kisah Sahabat Nabi Umeir Bin Sa'd Al Qary Ra Umeir bin Sa'd RA adalah putra dari salah seorang sahabat Ahlu Badar, yang juga mengikuti berbagai pertempuran lainnya bersama Nabi SAW, Sa'd al Qary RA. Ayahnya itu membawanya serta menghadap Rasulullah SAW ketika akan berba'iat memeluk Islam. Sejak keislamannya tersebut, ia hampir tidak pernah berpisah dari mihrab Masjid Nabi SAW. Segala kepuasan yang diperolehnya dengan kemewahan hidupnya selama ini, digantikan dengan kepuasan mengejar shaf pertama, baik dalam shalat di masjid ataupun dalam barisan pasukan membela panji-panji Islam, karena iasangat mendambakan untuk memperoleh syahid. Suatu ketika ia mendengar salah seorang kerabatnya yang telah memeluk Islam, Jullas bin Suwaid bin Shamit, ketika berbincang-bincang dengan seseorang di rumahnya, berkata,"Seandainya laki-laki itu (yang dimaksudkan adalah Nabi SAW) memang benar, tentulah kita ini lebih jelek dari keledai...!" Jullas memang memeluk Islam karena iku

Kisah Addas dan Syaibah Bin Rabiah ~ Afdhal Ilahi ...

Kisah Sahabat Nabi Addas, Budak Nashrani Utbah Dan Syaibah Bin Rabiah Dalam perjalanan pulang ke Makkah setelah gagal berdakwah di Thaif, Nabi SAW dan Zaid bin Haritsah berlindung di kebun milik Utbah bin Rabiah dan Syaibah bin Rabiah, dua tokoh kafir Quraisy Makkah. Keadaan Nabi SAW dan Zaid sangat memprihatinkan, lelah dan luka-luka karena diikuti dan diserang terus dengan batu oleh sebagian penduduk Thaif. Karena merasa kasihan, dua tokoh Quraisy itu menyuruh budaknya yang beragama Nashrani, Addas untuk memberikan setandan anggur kepada Nabi SAW dan Zaid. Beliau menerimanya, dan membaca Bismillah sebelum memakannya. Mendengar itu, Addas berkata, "Kata-kata itu tidak pernah diucapkan penduduk negeri ini." Kemudian Nabi bertanya tentang asal dan agama Addas. Dia menjawab kalau beragama Nashrani dan berasal dari Negeri Ninawa (Nineveh). Mendengar penjelasan tersebut, Nabi SAW berkata, "Negerinya orang shalih bernama Yunus bin Matta." Addas jadi heran, dan menanyak

Kisah Zubair Bin Awwam Ra ~ Afdhal Ilahi | Berbagi ...

Kisah Sahabat Nabi Zubair Bin Awwam Ra Zubair bin Awwam masih sepupu Nabi SAW, walau usianya berbeda jauh. Ibunya adalah Shafiyyah binti Abdul Muthalib saudara dari ayahanda Rasulullah SAW, Abdullah.Dan ayahnya adalah Awwam bin Khuwailid, saudara dari Khadijah, istri Nabi SAW. Maka tak heran jika Nabi SAW sangat menyayanginya. Ia telah memeluk Islam pada masa-masa awal Islam didakwahkan ketika masih berusia 12 tahun, dalam riwayat lainnya 15 tahun. Karena itu ia termasuk dalam kelompok sahabat as sabiqunal awwalin, yang memperoleh pujian langsung dari Allah dalam Al Qur'an. Ia juga salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga ketika hidupnya. Tidak lama setelah memeluk Islam, ia mendengar berita bahwa penduduk Makkah telah membunuh Nabi SAW, dengan marah ia menghunus pedangnya dan mencari tahu siapa yang membunuh beliau. Tetapi kemudian ia bertemu dengan Nabi SAW yang segar bugar saja, sementara pedangnya masih terhunus, Beliau bertanya, "Apa yang terjadi denganm

Kisah Sahabat Abu Hurairah Ra ~ Afdhal Ilahi | Berbagi ...

Kisah Sahabat Nabi Abu Hurairah Ra Abu Hurairah, atau nama aslinya Abdu Syamsi bin Sakher hanyalah seorang buruh upahan penggembala kambing dari keluarga Busrah bin Ghazwan, salah satu pemuka dari kabilah Bani Daus di Yaman. Tetapi sepertinya Allah menghendaki akan meningkatkan derajadnya setinggi mungkin, dengan jalan membawanya kepada hidayah Islam. Ketika salah satu pemuka Bani Daus, yakni Thufail bin Amr ad Dausi melaksanakan ibadah haji ke Makkah (tentunya sebagai ritual ibadah jahiliah) pada tahun ke sebelas dari kenabian, ia bertemu dengan Rasulullah SAW. Sebenarnya kaum kafir Quraisy telah ‘menasehati’ dirinya agar tidak bertemu Nabi SAW, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali ia diingatkan. Tetapi justru karena intensitas peringatan itu yang membuatnya penasaran dan tergelitik untuk menemui Nabi SAW, dan akhirnya memeluk Islam. Sepulangnya ke Yaman, ia mendakwahkan Islam kepada kaumnya. Pada mulanya hanya sedikit saja orang yang menanggapi seruannya, yang salah satunya adala

Sahabat Abbas Bin Abdul Muthalib ~ Afdhal Ilahi | Berbagi ...

Kisah Sahabat Nabi Abbas Bin Abdul Muthalib Ra Abbas bin Abdul Muthalib adalah paman Nabi SAW, tetapi sebagaimana halnya Hamzah, usianya hampir sebaya dengan Nabi SAW. Ia memang tidak memeluk Islam pada masa awal seperti halnya Hamzah, namun sebagian riwayat menyebutkan ia telah memeluk Islam sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah, hanya saja ia menyembunyikan keislamannya. Pada Fathul Makkah-lah Abbas telah diketahui pasti sebagai pemeluk Islam. Abbas adalah seorang yang cerdas dan diplomatis. Walau tidak secara terang-terangan seperti Abu Thalib, ia juga melakukan pembelaan terhadap Nabi SAW dan Islam. Di awal kelahiran Islam, ketika Abu Dzar al Ghifari untuk pertama kalinya meneriakkan kalimat tauhid, yakni syahadat di Masjid al Haram, dan kaum kafir Quraisy menghajarnya habis-habisan, tak ada seorangpun yang berani membelanya. Tampillah Abbas dan ia berkata diplomatis, "Wahai orang Quraisy, dia adalah orang dari Suku Ghifar. Dan kalian semua adalah kaum pedagang yang selalu mele

Kisah Sahabat Hanzhalah Bin Rahib Ra ~ Afdhal Ilahi ...

Kisah Sahabat Nabi Hanzhalah Bin Rahib Ra Hanzhalah bin Rahib adalah seorang sahabat Anshar dari suku Aus. Ia memeluk Islam sejak awal didakwahkan di Madinah oleh utusan Nabi SAW, Mush’ab bin Umair. Tetapi keputusannya itu harus dibayar mahal, yakni perpisahan dengan ayahnya yang menentang keras dan sangat tidak setuju dengan kehadiran Islam di Madinah. Hal itu berbeda sekali dengan sikap mayoritas penduduk Madinah, baik dari suku Khazraj ataupun Aus, termasuk pemuka-pemukanya. Ayah Hanzhalah, Abd Amr bin Shaify merupakan salah satu pemuka suku Aus. Ia lebih dikenal dengan nama Abu Amir, dan lebih sering lagi dipanggil dengan nama Rahib. Ketika Nabi SAW telah hijrah ke Madinah, dengan terang-terangan ia memusuhi beliau. Kemenangan kaum muslimin di Perang Badar tidak membuat Abu Amir luluh hatinya untuk memeluk Islam, justru ia meninggalkan Madinah dan pindah ke Makkah, di sana ia terus menghasut dan memberi semangat kaum Quraisy untuk membalas kekalahan dengan menyerang Madinah, hing

Kisah Seorang Badui Penanya Hisab ~ Afdhal Ilahi ...

Kisah Sahabat Nabi Seorang Penanya Hisab Amal Seorang lelaki Arab badui (Arab pedalaman/desa) datang menghadap kepada Nabi SAW dan bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang mengurus hisabnya seluruh mahluk?" "Allah," Kata Nabi SAW. "Dia seorang diri," Tanya si badui lagi. "Ya," Kata Nabi SAW lagi. Orang badui tersebut tersenyum, sepertinya ia senang sekali. Melihat senyumannya, Nabi SAW bertanya, "Mengapa engkau tersenyum, hai Orang Badui?" "Seorang yang pemurah, jika menghisab pasti akan banyak memaafkan…!!" Nabi SAW ganti tersenyum mendengar jawabannya, dan berkata, "Engkau benar, tidak ada yang lebih pemurah dibanding Allah SWT, Dialah Dzat yang Paling Pemurah dan dan Paling Pemaaf…." Setelah mengucap terima kasih kepada Nabi SAW, orang badui tersebut berlalu dengan riangnya. Nabi SAW berkata tentang dirinya, "Ia sungguh pandai…!!" from biografi - Penelusuran Blog Google http://ift.tt/1CebJvx via IFT

Kisah Abdullah Bin Amr Bin Haram Al Anshary Ra ~ Afdhal ...

Kisah Sahabat Nabi Abdullah Bin Amr Bin Haram Al Anshary Ra Abdullah bin Amr bin Haram atau dikenal dengan nama Abu Jabir, adalah sahabat Anshar yang juga pemuka dari bani Salamah, termasuk suku Khazraj. Ia adalah ayah dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadits Nabi SAW, Jabir bin Abdullah. Ibnu Amr bin Haram ini termasuk sahabat Anshar yang mula-mula memeluk Islam, yakni ketika terjadinya Ba'iatul Aqabah kedua, yang dalam peristiwa tersebut, ia ditunjuk sebagai salah satu dari duabelas pemimpin kaum Anshar Madinah. Ia juga termasuk dari Ahlu Badar, sahabat yang mengikuti perang Badar dan mendapat pujian Allah dalam Al Qur'an dan jaminan masuk surga. Ketika akan berangkat ke perang Uhud, seakan telah mendapat firasat menemui syahid, ia berkata kepada anaknya, Jabir bin Abdullah, "Wahai anakku, sungguh tidak kulihat diriku kecuali aku akan menemui ajal dalam pertempuran ini. Aku tidak rela ada seseorang yang mencintai Rasulullah SAW, yang cintanya lebih besar daripada c

Kisah Sahabat Tsa'labah Bin Abdurrahman Ra - Afdhal Ilahi ...

Kisah Sahabat Nabi Tsa'labah Bin Abdurrahman Ra Tsa'labah bin Abdurrahman adalah salah sahabat yang juga seorang pelayan Nabi SAW. Suatu ketika ia melewati rumah seorang wanita Anshar yang kebetulan pintunya terbuka. Spontan Tsa’labah memandang ke dalamnya, dan ternyata wanita Anshar tersebut tengah mandi. Sesaat ia terpesona melihat pemandangan tersebut, dan ketika sadar, ketakutan yang amat sangat menyelimutinya, takut dan malu jika Nabi SAW mengetahui perbuatannya, apalagi bila turun wahyu yang menjelaskan perbuatan maksiatnya. Karena itu ia lari dari kota Madinah dan bersembunyidi pegunungan antara Madinah dan Makkah. Nabi SAW yang merasa kehilangan sahabat dan pelayannya tersebut. Beliau terus mencari-carinya dan menanyakan kepada para sahabat lainnya, tetapi tidak ada yang mengetahuinya. Setelah empatpuluh hari berlalu tidak ditemukan, Malaikat Jibril datang kepada beliau dan memberitahukan kalau Tsa'labah berada di pegunungan antara Madinah dan Makkah. Maka Nabi SA

Kisah Sahabat Sa'ad Bin Ubadah Ra - Afdhal Ilahi - Blogger

Kisah Sahabat Nabi Sa'd Bin Ubadah Ra Sa'd bin Ubadah adalah sahabat Anshar pada angkatan pertama, ia memeluk dan mengukuhkan keislamannya di hadapan Nabi SAW pada Ba'iatul Aqabah kedua. Ia seorang tokoh dari suku Khazraj, putra dari Ubadah bin Dulaim bin Haritsah, seorang tokoh yang terkenal kedermawanannya di masa jahiliah. Ubadah bin Dulaim selalu menyediakan makanan bagi tamu dan musafir siang dan malam, pada siang hari ia menugaskan orang untuk mengundang siapa saja untuk makan dirumahnya. Dan pada malam harinya ia menyuruh seseorang lainnya menyalakan api sebagai petunjuk jalan, sekaligus mengundang orang untuk makan malam di rumahnya. Tidak heran jika sifat dan sikap tersebut menurun pada diri anaknya, Sa'd bin Ubadah. Pada masa awal hijrah di Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan orang-orang Muhajirin, yang kebanyakan dalam keadaan miskin karena meninggalkan harta kekayaannya di Makkah dengan seorang sahabat Anshar. Umumnya para sahabat Anshar menjamin dan

Kisah Usamah Bin Zaid Ra - Afdhal Ilahi - Blogger

Usamah bin Zaid adalah putra dari sahabat kesayangan Rasulullah SAW, Zaid bin Haritsah, yang beliau pernah menjadikannya sebagai anak angkat, dari status sebelumnya sebagai budak dan pelayan beliau. Ibunya-pun adalah orang yang dekat dan disayang Rasulullah SAW, Ummu Aiman, bekas sahaya beliau. Keduanya merupakan orang-orang yang mula-mula memeluk Islam, sehingga tak heran Usamah-pun menjadi kesayangan beliau seperti juga ayahnya. Usamah lahir pada tahun ketiga atau keempat dari kenabian, sehingga praktis ia ia tidak pernah mengalami masa jahiliah. Didikan masa kecil dan remajanya adalah akhlak kenabian, baik dari kedua orang tuanya yang adalah didikan Nabi SAW, atau bahkan terkadang beliau turun langsung dalam membentuk akhlak Usamah. Kondisi seperti inilah yang menambah rasa sayang beliau kepadanya. Beberapa sahabat-pun sangat sayang pada remaja ini melebihi anaknya sendiri, seperti yang terjadi pada Umar bin Khaththab. Saat menjadi khalifah, Umar pernah membagi-bagikan uang pada mas