Biografi Plato - Ahli Filsafat Yunani

Biografi Plato - Seorang ahli filsafat yunani yang lahir sekitar tahun 429 - 423 SM di Athena, banyak karya-karyanya yang di anggap kontrofersi karena di anggap hasil dari tangan digin sang guru.

Tentang keluarga

Tanggal dan tahun lahir Plato tidak diketahui secara pasti. Namun para ahli meyakini bahwa ia terlahir di lingkungan keluarga aristokrat yang terpandang. Berdasarkan sumber-sumber kuno, ia disebutkan terlahir di Athena sekitar tahun 429 - 423 SM. Ayahnya bernama Aristun. Konon, ayahnya masih keturunan raja Athena, Codrus dan raja Messenia, Melantus. Sementara itu ibunya bernama Perictione. Perictione berasal dari keluarga terpandang dan terpelajar, kebanyakan keluarganya adalah penegak hukum dan sastrawan.

Plato memiliki 3 saudara kandung, yakni 2 orang saudara lelaki bernama Adeimantus dan Glaucon serta seorang anak perempuan bernama Potone. Tidak ada keterangan pasti apakah saudara-saudara kandung tersebut lebih tua atau lebih muda dari Plato.

Sang ayah meninggal dunia saat Plato masih kecil. Lantas ibunya menikah lagi dengan Pyrilampes, pamannya. Ia adalah seorang duta Yunani untuk Persia, dan merupakan orang terpandang di Athena. Sebelum menikah dengan ibunya Plato, Pyrilampes pernah menikah dan memiliki seorang anak lelaki yang tampan bernama Demus. Setelah menikah dengan Pyrilampes, ibunya kembali mengandung dan melahirkan seorang anak lelaki bernama Antiphon. Nama-nama saudaranya ini kelak sering kali muncul dalam buku-buku filsafat karangannya.

Konon, Plato adalah seorang pegulat yang andal dan memiliki badan yang tegap. Karena itulah ia dipanggil 'Plato' yang artinya lebar atau rata. Informasi ini disampaikan oleh Paul Strathern dalam bukunya 90 Menit Bersama Plato. Unik memang seseorang yang sangat berpengaruh gagasannya ternyata dahulunya hanya seorang pegulat. Masih menurut Strathern, Plato sering memenangkan pertandingan gulat, namun ia tidak pernah menjadi juara di pertandingan Olimpus -cikal bakal pertandingan olahraga Olimpiade saat ini.

Tidak hanya memiliki fisik yang kuat, Plato juga memiliki otak yang cerdas dan kerendahan hati yang mulia. Ia dikenal sebagai anak yang cepat tanggap, senang belajar, dan tidak sombong. Ia mampu menguasai pelajaran tata bahasa, musik, dan olahraga dengan baik semasa kecilnya. Ia juga sudah mulai menghadiri kelas filosofi sebelum ia bertemu Socrates.

Pertemuannya dengan Sang Guru

Seiring berjalannya waktu, ketertarikan Plato pada filosofi semakin besar. Pada saat yang sama di Athena ada seorang pria tua dan jelek bernama Socrates, yang di kemudian hari menjadi gurunya. Plato sudah sering mendengar cerita tentang Socrates dari orang-orang. Sosok itu sering berdialog dengan pemuda-pemuda di pasar. Pada suatu hari, Plato pun menyudahi kepenasarannya dan mulai ikut bergabung untuk terlibat diskusi dengan pemuda-pemuda lain dan dengan sang guru.

Socrates sangat memengaruhi pola pikir filsafat Plato. Ia adalah orang yang berpengaruh dalam biografi Plato. Hal ini terlihat dalam berbagai kitab filsafat yang ditulis oleh Plato. Plato sangat mengagumi gurunya, ia adalah murid yang patuh. Mereka memiliki kedekatan karena kecocokan pola pikir, sehingga hubungan keduanya menjadi seperti ayah dan anak. Mereka sering terlibat dalam diskusi filsafat mendalam, yang kemudian dituliskan Plato dalam karya-karyanya. Socrates sendiri jarang menulis, ia lebih suka berdiskusi.

Kebiasaan Socrates untuk berdiskusi dianggap kelewatan oleh masyarakat Athena. Ini karena Socrates suka sekali berkeliling kota dan bertanya tentang banyak hal kepada setiap orang yang lewat, seolah-olah ia orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. Lama-kelamaan masyarakat kesal dan merasa tersinggung setelah menyimpulkan bahwa Socrates hanya ingin mengetahui sejauh mana seseorang benar-benar tahu akan sesuatu dan kapan ia justru bersikap 'sok tahu'.

Akhirnya dengan dalih dianggap membahayakan dan merusak akhlak anak-anak muda, Socrates akhirnya dipenjarakan dan dihukum mati. Ini membuat Plato kecewa. Ia (dan para murid Socrates yang lainnya) merasa tuduhan kepada guru mereka tidak masuk akal. Plato bahkan bersedia membayar denda kepada pengadilan untuk membebaskan guru yang menjadi sumber inspirasinya ini. Namun sang guru menolak dibebaskan dan lebih memilih takdirnya untuk dihukum mati.

Ciri Karya Plato

- Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya.
 
- Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog. Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu. Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog. 

- Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi
Verhaak menggolongkan tulisan Platon ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.




Referensi
1. http://www.anneahira.com/biografi-plato.htm
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Plato 

Comments

Popular posts from this blog

Profile dan biodata Angkasa Band

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra