Profil Lengkap Setya Novanto, Ketua DPR 2014-2019 | Aneka Info ...

http://ift.tt/1EbVCSu


Foto Setya Novanto yang Dekat dengan Keluarga Soeharto


Inilah biodata dan profil lengkap Setya Novanto, Ketua DPR 2014-2019 yang baru saja ditetapkan dalam sidang paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014), setelah pelantikan anggota Dewan. Mungkin banyak yang belum mengetahui Bendahara Umum Partai Golkar ini. Ia sudah menjadi anggota DPR RI selama 4 periode hingga sekarang, sejak tahun 1999-2004.


Sosoknya memang kontroversial karena dikaitkan dengan beberapa kasus korupsi namun tidak menghalangi Koalisi Merah Putih mendapuknya sebagai pimpinan DPR. Setya memang dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses yang mempunyai banyak perusahaan di Batam dan juga di Jakarta. (Baca: Kasus Korupsi Terkait dengan Setya Novanto)


DAFTAR ISI

1. Kehidupan Awal

2. Karir Sebagai Pengusaha

3. Sebagai Politisi

4. Biodata Lengkap


.


Kehidupan Awal




Lahir di Bandung, 12 Oktober 1954, Setya Novanto adalah putra kelima dari delapan bersaudara pasangan almarhum R.Suwondo Mangunratsongko dengan Julia Maria Sulastri. Di masa kecilnya, pria ini dikenal sebagai anak yang baik hati, periang, serta rajin membantu kedua orang tuanya. Di kota kelahirannya, Setya bersekolah di Taman Kanak Kanak Ibu Dewi Sartika. Setelah itu keluarganya pindah ke dan meneruskan pendidikan dasarnya di SD Negeri 5 Surabaya.

Saat masih duduk di bangku SD, Setya sudah harus menghadapi kenyataan pahit karena perpisahan kedua orangtuanya. Setelah itu, ia beserta saudara-saudaranya yang lain diboyong sang ibu ke ibukota Jakarta, sementara sang ayah tetap tinggal di Surabaya. Kala itu mereka harus menjalani kenyataan hidup yang teramat memprihatinkan.


Hidup di kota besar seperti Jakarta untuk seorang wanita dengan delapan anak bukanlah hal yang mudah. Namun, ibunda Setya tak pernah putus asa. Baginya, masa depan anak-anaknya adalah hal yang paling utama. Untuk menyambung hidup, ibunya mencari nafkah dengan berjualan kue dari rumah ke rumah.


Dari hasil berjualan itu, Setya Novanto dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya, Setya bersekolah di SMPN 73 yang berlokasi di bilangan Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian ia melanjutkan studinya ke SMA Negeri 9 Jakarta.


Setelah merampungkan sekolahnya di SMA, ia pun memohon doa restu dari ibunda tercinta untuk pergi merantau ke luar kota. Dengan begitu, ia ingin belajar hidup mandiri agar bisa mewujudkan cita-citanya untuk menjadi orang sukses. Setelah mengantongi ijin dari ibunda dan dengan berbekal sedikit uang, Setya pergi merantau. Kota Surabaya, menjadi tempat pilihannya untuk mengadu nasib.


Di ibu kota provinsi Jawa Timur itu, ia menyelesaikan kuliahnya di Widya Mandala dan mendapat gelar Sarjana muda Akuntansi. Untuk membiayai hidup dan kuliahnya, ia berjualan beras dan madu di Pasar Keputren, Surabaya. Dia juga pernah bekerja sebagai salesman di sebuah dealer mobil hingga melenggang di atas catwalk membawakan berbagai model busana.


Meski ayahnya tinggal di kota yang sama tepatnya di Jl. Pimerto, ia tak mau tinggal di kediaman sang ayah. Tekadnya untuk belajar mandiri tanpa bergantung pada orangtua dibuktikannya dengan memilih indekost dan tinggal berpindah-pindah dari rumah teman yang satu ke rumah teman yang lain.


Selepas kuliah di Surabaya, Setya Novanto kembali ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Kuliah di Jakarta, naluri bisnisnya kembali muncul. Di kampus, dia menjual diktat kuliah sambil mengumpulkan modal untuk membuka kantin. Dari situ dia membiayai kuliahnya sendiri.


Selama berkuliah di Jakarta, Setya Novanto tinggal menumpang di rumah sahabatnya, Hayono Isman di kawasan elit, Menteng. Dia tak malu membantu pekerjaan di rumah sahabatnya itu dengan mengurus kebun, menyapu, mengepel, mencuci mobil, membuka jasa fotokopi, hingga sempat berkongsi dagang dengan Hayono.


.


Karir Sebagai Pengusaha




Berkat kerja keras dan keuletannya, setelah lulus fakultas Ekonomi Trisakti, Setya dipercaya oleh orang tua salah seorang sahabatnya untuk mengurus dan mengembangkan SPBU miliknya di daerah Cikokol, Tangerang. Di bawah kepengurusannya, SPBU itu mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan itu kemudian memotivasinya untuk membuka usaha sendiri. Dengan dukungan sejumlah rekannya, ia kemudian mendirikan sebuah perusahaan di bidang peternakan. Ia mendapat kontrak pengadaan bahan baku textil untuk Pabrik Textil Naintex di Kota Bandung.Kemudian mendapat order pengadaan bahan baku kertas untuk salah satu pabrik kertas di Padalarang. Di sinilah Novanto mulai berkenalan dengan mitra dagang dari mancanegara. Dengan kesempatan itu, gerbang menuju kesuksesan semakin terbuka lebar pada Novanto.

Setiap hari, ia pun semakin giat berusaha mengembangkan bisnisnya. Sebagai kontraktor yang saat itu masih berstatus mahasiswa, pada tahun 1980, ia juga mendapat kontrak untuk merenovasi kolam renang di Kompleks Senayan dan pembuatan monumen Koldron Senayan. Setelah merampungkan proyek di Senayan, naluri bisnis Novanto kian tajam terasah. Ia pun berkeinginan untuk mempunyai usaha di bidang lain. Industri pabrik kayu di Tangerang menjadi lahan bisnis yang dibidik Novanto selanjutnya.


Tak berapa lama, sempat berhembus kabar yang menyebutkan, salah seorang kenalannya yang dulu menjabat sebagai Direktur pabrik kertas di Kota Padalarang dipindah ke Aceh. Setya tak melewatkan kesempatan emas itu, ia terbang ke Aceh untuk melobi sang kolega. Tak sia-sia, Setya berhasil mendapat proyek untuk pekerjaan transportasi. Setelah itu, ia mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi dan perdagangan yang diberi nama PT Duta Kencana Bakti.


Pada tahun 1986 perjalanannya sudah sampai ke Pulau Batam. Ia berhasil mendapatkan lahan tempat untuk mendirikan Nagoya Plaza dan sebuah biro perjalanan dengan nama Simex Tour.


Sukses dengan Hotel Nagoya Plaza Batam, tak membuatnya berhenti untuk terus mengeksplorasi kota Batam. Ia mempresentasikan idenya untuk membuat lapangan golf pertama di Batam dan mendapat respon positif dari pihak Otorita Batam. Setelah mendapat persetujuan, Setya Novanto diutus ke Jepang, untuk bernegosiasi dengan para pengusaha Jepang yang bergerak di bidang lapangan golf.


Di tahun 1989, pembangunan Padang Golf Nongsa Permai dimulai. Padang Golf itu kemudian diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto dengan didampingi delapan orang Menteri. Pada awalnya, padang golf tersebut hanya memiliki 9 hole, tak lama kemudian bertambah menjadi 18 hole sekaligus berganti nama menjadi Padang Golf Talvas. Area padang golf tersebut diperluas menjadi 274 hektar dan berganti nama lagi menjadi Palm Springs Golf & Beach Resort dengan 27 hole, serta dilengkapi dengan fasilitas diving range yang luas dan natural, club house rumah mewah dan hotel. Bisnis tersebut menyerap ratusan tenaga kerja, dengan perincian sebanyak 228 orang pegawai dan 110 caddy. Serta mempunyai member dari mancanegara.


.


Sebagai Politisi




Di tengah kesibukannya mengembangkan bisnis, Setya Novanto bersama temannya pernah membuat buku yang didedikasikan untuk mantan Presiden Soeharto dengan judul “Manajemen Soeharto”. Namun sayang, buku tersebut hanya beredar sebentar karena Presiden Soeharto keburu lengser dari singgasananya setelah 32 tahun berkuasa.

Tak berapa lama kemudian, ayah empat anak itu mulai aktif di Organisasi Bahumas Kosgoro, kemudian di PPK Kosgoro 1957, menjadi anggota di Partai Golkar, aktif di kepengurusan KONI serta organisasi kemasyarakatan lainnya. Kiprahnya di dunia politik kian teruji manakala ia menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar empat periode berturut-turut, yakni tahun 1999-2004 dan kemudian dilanjutkan pada periode 2004-2009 dan 2009-2014 serta 2014-2019 yang membuatnya terpilih menjadi ketua DPR.


.


Biodata Lengkap




Pendidikan

– TK Dewi Sartika, Bandung

– SD Negeri 5, Surabaya

– SMP Negeri 73, Jakarta ( 1970 )

– SMA Negeri IX, Jakarta ( 1973 )

– Universitas Trisakti Jakarta, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Management (1983)

– Universitas Widyamandala Surabaya, Fakultas EkonomiJurusan Akuntansi (1979

Karir

– PT. Nagoya Plaza Hotel, Batam-Presiden Komisaris (1987 – 2004)

– PT. Dwisetia Indo Lestari, Batam-Komisaris (1987 – 2004)

– PT. Bukit Granit Mining Mandiri, Batam-Komisaris (1990 – 2004)

– PT. Orienta Sari Mahkota-Komisaris (1992 – 2003)

– PT. Menara Wenang, Jakarta-Komisaris (1992 – 2003)

– PT. Solusindo Mitra Sejati, Jakarta-Komisaris (1992 – 1996)

– PT. Dwimarunda Makmur, Jakarta-Direktur (1992 – 2000)

– PT. Bogamakmur Arthawijaya, Jakarta-Komisaris (1996 – sekarang)

– Founder Tee Box Cafe, Jakarta (1996 – sekarang)

– NOVA GROUP, Jakarta- Presiden Komisaris (1998 – 2004)

– PT. Mulia Intan Lestari, Jakarta-Presiden Direktur (1999 – 2000)

– Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar ( 1999 )

– DPR dari Partai Golkar ( 2004 – 2009 )

– Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar

– DPR dari Partai Golkar ( 2009 – 2014 )

– DPR dari Partai Golkar ( 2014 – 2019 )


Kegiatan lain:

– Ketua Umum Yayasan Bina Generasi Bangsa

– Ketua Umum DPP Badan Musyawarah Pengusaha Swasta (Bamusha) Kosgoro

– Wakil Ketua Yayasan Ki Hajar Dewantara

– Pembina Golf Putra Putri ABRI

– Wakil Ketua KONI

– Bendahara Badan Pengendali Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar

– Sekretaris Koordinator Bidang Pendidikan DPP Partai Golkar

– Ketua DPP GM Kosgoro ( 1990 – 1994 )

– Tim Pokja pertanggungjawaban DPP Golkar ( 1993 – 1998 )

– Bendahara Masyarakat Telekomunikasi Indonesia ( 1994 – 1998 )

– Wakil Sekjen Forum Pertemuan Asosiasi Pengusaha ( 1994 – 1998 )

– Anggota Young President Organization (YPO) ( 1994 )

– Anggota Pembina Lapangan Golf di Pulau Batam ( 1994 – 1997 )

– Ketua Umum Bamuhas Kosgoro ( 1995 – 1996 )

– Anggota Pembinaan Olahraga Generasi Muda Kosgoro ( 1995 – 1996 )

– Bendahara Lemkasi ( 1995 – 1997 )

– Bendahara KONI Pusat ( 1995 – 1999 )

– Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Trisakti ( 1996 – 2000 )

– Bendahara Umum Sea Games XXVI ( 1996 )

– Wakil Bendahara PON XIV ( 1996 )

– Bendahara Umum Proyek Sea Games XIV ( 1997 )

– Bendahara Umum Olympic Games XXVI ( 1998 )

– Wakil Bendahara DPP Partai Golkar ( 1998 – 2004 )

– Tim 13 Munaslub DPP Golkar ( 1998 )

– Wakil Bendahara Partai Golkar ( 1998 – 2003 )

– Bendahara KONI Pusat ( 1999 – 2003 )

– Bendahara Tim Olympiade, Atlanta AS ( 1999 )

– Bendahara Bappilu DPP Partai Golkar ( 1999 )

– Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957 ( 2001 )

Publikasi:

– Buku: Manajemen Presiden Soeharto: Penuturan 17 Menteri. Penyusun, bersama Tanri Abeng. Penerbit : Yayasan Bina Generasi Bangsa, Jakarta ( 1996 )

Penghargaan:

– Indonesian Culture Award on Asean Program ( 1993 )

– Indonesian Best Dressed Award ( 1993 )

– Asean Entreprenuer Award ( 1993 )

– Indonesian Culture Award on Asean Program ( 1994 )

– Indonesian Year Books ( 1998 )

Keluarga:

– Luciana Lily Herliyanti (isteri)

– 1. Reza Herwindo (anak)

– 2. Dwina Michaela (anak)

– 3. Gavriel Putranto (anak)








Source http://ift.tt/1vt6GEA

Comments

Popular posts from this blog

Profile dan biodata Angkasa Band

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra