Inilah Profil Bhiksu Burma Radikal Biang Penindasan ...
Senin, 13 Jumadil Akhir 1436 H / 30 Maret 2015 20:39 wib
9.251 views
Inilah Profil Bhiksu Burma Radikal Biang Penindasan terhadap Muslimin Rohingya
MYANMAR (voa-islam.com) – Agama Buddha terkenal dengan ajaranya welas asih. Namun, ketika kita menengok apa yang terjadi di Myanmar, maka hal itu terbalik dengan apa yang mereka dengungkan.
Kaum muslimin Rohingya sudah sekian lama menderita akibat penindasan kaum Buddha yang dipimpin oleh bhiksu radikal. Ahad (29/03/15) kantor berita Rohingya mempublikasikan profil seorang pemimpin spritual Buddha Myanmar yang sangat vokal memprovokasi umat Buddha untuk menindas muslimin Rohingya atas nama menjaga identitas agama Buddha di Myanmar.
Dia adalah seorang Bhiksu Buddha Burma, yang terkenal fanatismenya memusuhi Islam. Ia dianggap sebagai pemimpin spritual bagi gerakan anti muslimin di Burma. Pidato-pidatonya pun sarat akan menyerang kaum muslimin. Majalan Amerika Times menyebutnya sebagai Wajah Terorisme Budha.
Ashin Wirathu dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1968 di daerah Mandalay, Burma. Ashin meninggalkan bangku sekolah pada usia 14 tahun dan menjadi seorang bhiksu.
Pada tahun 2001, ia bergabung dengan gerakan 969. Sebuah gerakan nasionalis budha yang bertujuan untuk menghentian penyebaran Islam, memeranginya dan menjadikan Burma sebagai kiblat bagi orang-orang buddha. Ia juga menyerukan untuk menjaga identitas Buddha di negara-negara Buddha dengan menggunakan kekerasan terhadap kaum muslimin.
Gerakan itu didirikan pada tahun 1999 di salah satu biara orang-orang Buddha oleh sekelompok para bhiksu radikal yang ingin menjadikan Burma sebagai kiblat bagi orang-orang Buddha. Para bhiksu itu mengadakan dauroh-dauroh (pesantren kilat) untuk mengajarkan kepada anak-anak ajaran Buddha. Pada saat itu, gereakan ini merencanakan misi menghancurkan Islam dan muslimin dengan menyulut sentimen keagamaan Buddha dalam rangka menjaga identitas Buddha. Maka, gerakan 969 menjadi ikon perlawanan terhadap Islam.
Angka-angka tersebut memiliki arti sebagai simbol dalam ajaran Buddha, termasuk simbol singa sebagai keberanian, gajah sebagai kekuatan, kuda sebagai kecepatan dan sapi sebagai pertahanan. Adapun angka 969, 9 pertama merupakan simbol karakter khusus bagi Sang Buddha, 6 menunjukkan ajaran-ajaran Buddha yang disebut Dharma dan 9 terakhir menunjukkan 9 karakter Sangha. Buddha, Sangha dan Dharma adalah 3 ajaran inti Buddha.
Wirathu sebagai komandan kampanye provokatif Buddha ekstrem terhadap muslimin minoritas di Burma, yang mengakibatkan pada tahun 2012 dan 2013 pembunuhan dan pengusiran muslimin Rohingya.
Pada tahun 2003, Wirathu divonis hukuman penjara selama 25 tahun atas tuduhan provokasi kebencian agama dan kekerasan terhadap muslimin. Ia dibebaskan pada tahun 2012 karena mendapatkan amnesti. Ia kembali ke tempat kelahirannya, Mandalay, untuk menjadi pemimpin spritual gerakan itu.
Meningkatnya jumlah kaum muslimin dijadikan kesempatan oleh Wirathu sebagai bahan untuk menyebar kebencian bahwasanya keberadaan orang-orang Buddha terancam oleh muslimin.
Gerakan 969 menyerukan kampanye mengajak kepada warga penganut Buddha untuk tidak melakukan transaksi dengan orang muslim. Sebagaimana juga Wirathu mengajak untuk membuat undang-undang larangan wanita Buddha menikah dengan muslimin. Hal itu pun disetujui 1500 bhiksu dari berbagai daerah di Burma.
Harian Amerika Journal Post pernah mewawancari Bhiksu Ashin Wirathu. Surat kabar itu menunjukkan bahwa si Bhiksu tidak menyesali tindakan kekerasan terhadap muslimin. Dan perlu diketahui, Presiden Burma, Thein Sein, membela Bhiksu radikal itu ketika Majalah Times menerbitkan majalahnya dengan cover si Bhiksu dengan judul Wajah terorisme Buddha.[hanif/rohingya]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
World News lainnya:
from profil - Penelusuran Blog Google http://ift.tt/1IfUGwP
via IFTTT
Comments
Post a Comment