Selain Push Up Bertumpuk, Paskibra Putra Dipaksa Beradu Alat Kelamin
Dugaan pelecehan seksual terhadap Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) 2010 asal DKI Jakarta tidak sebatas berbaris dan lari bugil. Paskibra putra konon dipaksa beradu alat kelamin di hadapan para senior. Dilansir dari Kompas, hal itu terungkap setelah perwakilan orangtua tersebut ditemui wartawan seusai menerima laporan hasil investigasi internal Purna Paskibraka Indonesia (2010), Jumat (20/8/2010) sore kemarin.
Dalam pertemuan di kantor Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta itu, para orangtua masih geram dengan perlakuan oknum Paskibra senior yang dianggap sangat melecehkan harkat dan martabat putra-putri mereka.
Seperti dilaporkan sebelumnya, beberapa orangtua Paskibra mengadukan ulah Paskibra senior yang memaksa Paskibra putra-putri yunior untuk berbaris tanpa busana dalam barak tertutup. Mereka juga dipaksa berlari bolak-balik dari barak tidur dan barak mandi dalam kondisi bugil. Ini dilakukan terhadap semua anggota Paskibra setiap kali menjalani proses mandi.
Orangtua Paskibra juga mengeluhkan tindakan penamparan terhadap putra-putri mereka tanpa alasan jelas. "Si ibu barak (kepala barak putri) tiba-tiba datang dan menampar," kata Loreen Djunaidi, orangtua salah satu Paskibra putri. Loreen juga menggambarkan pelecehan terhadap Paskibra putra, yang antara lain diminta melakukan push up dingin. "Ada lima orang (putra) telanjang, badannya dikasih sabun, lalu mereka ditumpuk tiga orang, dua orang, dan di atas satu orang," ungkap Lorren. Dengan susunan seperti itu, para Paskibra putra itu lalu diberi aba-aba untuk melakukan push up.
Yang lebih parah, jelas Loreen, ada Paskibra putra yang dipaksa beradu (maaf) kemaluan dengan Paskibra lain. "Saya saja geli (risih) mendengarnya," kata Loreen.
Sampai saat ini tim investigasi internal Purna Paskibraka Indonesia (PPI) tidak menjelaskan hasil pengumpulan data yang mereka lakukan sejak 11 Agustus 2010. Namun, dari informasi yang diperoleh, mereka telah memberikan sanksi kepada oknum yang terlibat dalam pelecehan tersebut dalam bentuk skors.
gambar:ilustrasi
Seperti dilaporkan sebelumnya, beberapa orangtua Paskibra mengadukan ulah Paskibra senior yang memaksa Paskibra putra-putri yunior untuk berbaris tanpa busana dalam barak tertutup. Mereka juga dipaksa berlari bolak-balik dari barak tidur dan barak mandi dalam kondisi bugil. Ini dilakukan terhadap semua anggota Paskibra setiap kali menjalani proses mandi.
Orangtua Paskibra juga mengeluhkan tindakan penamparan terhadap putra-putri mereka tanpa alasan jelas. "Si ibu barak (kepala barak putri) tiba-tiba datang dan menampar," kata Loreen Djunaidi, orangtua salah satu Paskibra putri. Loreen juga menggambarkan pelecehan terhadap Paskibra putra, yang antara lain diminta melakukan push up dingin. "Ada lima orang (putra) telanjang, badannya dikasih sabun, lalu mereka ditumpuk tiga orang, dua orang, dan di atas satu orang," ungkap Lorren. Dengan susunan seperti itu, para Paskibra putra itu lalu diberi aba-aba untuk melakukan push up.
Yang lebih parah, jelas Loreen, ada Paskibra putra yang dipaksa beradu (maaf) kemaluan dengan Paskibra lain. "Saya saja geli (risih) mendengarnya," kata Loreen.
Sampai saat ini tim investigasi internal Purna Paskibraka Indonesia (PPI) tidak menjelaskan hasil pengumpulan data yang mereka lakukan sejak 11 Agustus 2010. Namun, dari informasi yang diperoleh, mereka telah memberikan sanksi kepada oknum yang terlibat dalam pelecehan tersebut dalam bentuk skors.
gambar:ilustrasi
Comments
Post a Comment