Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Rasulullah SAW
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat dan limpahan ampunan dari Allah SWT. Di bulan ini juga terdapat malam-malam istimewa seperti malam nuzulul qur'an dan malam lailatul qadar. Mungkin kita pernah mendengar dari cerita-cerita tentang tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan bathil seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak.
Maka dalam masalah ini keyakinan seperti itu tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya. Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ?
Nabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kepada kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya. Dan tanda-tanda akan datangnya malam lailatul qadar menurut Rasulullah SAW dan bisa kita yakini adalah sebagai berikut :
1. Udara dan suasana pagi yang tenangNabi Muhammad SAW pernah mengabarkan kepada kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya. Dan tanda-tanda akan datangnya malam lailatul qadar menurut Rasulullah SAW dan bisa kita yakini adalah sebagai berikut :
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan).
2. Cahaya matahari lemah, cerah tapi tak bersinar kuat keesokan harinyaDari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar adalah matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim).
3. Terkadang terbawa ke dalam mimpiSeperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum tentang malam lailatul qadar ini.
4. Bulan nampak separuh bulatanAbu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim).
5. Udara dan angin sekitar terasa tenangPada malam lailatul qadar ini akan terasa malam yang begitu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Malaikat menurunkan ketenangan pada malam iniOrang yang beribadah pada malam lailatul qadar akan merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya, tidak seperti malam-malam lainnya.
Wallahua’lam.Referensi: * Majalah Adz-Dzakiroh * 30 Tema Pilihan Kultum Romadhon Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah oleh Abu Bakr Muhammad
Doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan pada malam lailatul qadar adalah sebagai berikut :
Doa di Malam Lailatul Qadar
Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada malam lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita –Nabi Muhammad SAW-sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى »”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab,”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (artinya ‘Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Semoga kita bisa mendapati malam yang mulia ini.
Comments
Post a Comment