Biografi Medina Kamil
bagi yang suka dengan acara outdoor tentu tahu program televisi JejakPetualang di Trans7? Menurut saya program tersebut memiliki tujuan agar semakin banyak wilayah eksotik di Indonesia makin di kenal luas. Kemudian bisa banyak yang mengunjungi dan ujungnya akan banyak pemasukan berupa pajak yang bisa di pergunakan untuk pembangunan kemasyarakatan dan konservasi alam.
Nah, selain karena acaranya yang menarik karena mengajak terus jalan-jalan. Presenternya juga cantik-cantik, salah satu yang menjadi bintang presenter JejakPetualang adalah Medina Kamil. Kali ini kita akan coba mengenal lebih jauh sosok presenter yang satu ini.
Medina Kamil lahir di Jakarta pada tanggal 6 April 1982. Ia terlahir dari pasangan H. Kamil Syueb (Alm) dan Hj. Annisyah. Pemilik nama panggilan Nana ini merupakan presenter kedua menggantikan yang sebelumnya Riyana Djangkaru yang off karena alasan hamil.
Bersama dengan tim Jejak Petualang yang lain, Medina Kamil sempat mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan di Papua. Tim Jejak Petualang Papua saat itu berjumlah lima orang dan Nana adalah salah satunya. Selama 4 hari keberadaan mereka tidak di ketahui, membuat tim pencari harus bekerja ekstra keras untuk menemukan kelimanya. Lebih parahnya buat MedinaKamil, ekspedisi Papua tersebut adalah ekspedisi Jejak Petualang pertama kali untuk Nana.
Medina Kamil adalah pribadi yang tegar. Terombang – ambing di tengah laut Arafuru selama 24 jam dan kemudian terdampar di pulau tak berpenghuni tentu membuat nyali makin ciut. Nana mengungkapkan, bahkan untuk minum mereka mengandalkan air hujan yang turun. “Di Pulau Tiga aku bersama tim yang selamat harus survive dengan makan apa saja yang bisa dimakan bahkan untuk minum saja harus mengandalkan air hujan,” ungkapnya. Selama empat hari tersebut kemampun mereka berlima benar – benar di uji agar tetap survive.
Menjadi presenter program petualangan di akui Nana memang menyenangkan sekaligus penuh resiko. Medan yang masih belum tersentuh orang sering harus mereka lalui. Ini menjadi pengalaman tersendiri. Seperti kejadian langka di Papua merupakan hal yang tidak akan pernah terlupakan. Ujar gadis yang hobi membaca buku ini.
Biografi Medina Kamil
Dari awal Nana mengaku sudah menjadi penonton setia program Jejak Petualangan. Selain karena dirinya gemar jalan – jalan, ia juga ngefans sama presenter Jejak Petualang sebelumnya, Riyanni Djangkaru. Kesempatan itu datang ketika Riyanni harus off alasan sedang hamil. Nana langsung melamar sebagai penggantinya bersama dengan gadis lain yang memang memiliki minat yang sama dengannya.
Sempat cerita bahwa meskipun ia tidak berpengalaman dalam dunia pecinta alam namun tidak menurunkan minatnya untuk tetap bergabung di Jejak Petualang. Minatnya memang semata – mata di dorong oleh hobi dia yaitu mengunjungi tempat – tempat yang indah serta belajar dari kebudayaan lain. Gadis lulusan Fakultas Hukum Universitas Pancasila ini mengungkapkan, “Kayanya seru banget jalan - jalan ngeliat kebudayaan lain."
Awalnya keluargan tidak setuju keputusannya menjadi presenter Jejak Petualang, tap karena ia bisa meyakinkan orang tuanya. Akhirnya izin itu di perolehnya juga. Medina Kamil mengatakan bahwa di saat pertama ia melamar belum cerita apa pun ke orang tuanya. Baru setelah panggilan untuk tes lapangan itu datang, ia baru cerita.
Karena yang melamar sebagai calon presenter juga banyak, Medina Kamil sempat tidak pernah kepikiran untuk menang. Setelah audisi lapangan selesai, ternyata namanya lah yang di sebut tim panitia menggantikan Riyanni Djangkaru.
Medina Kamil adalah anggota perempuan satu – satunya dalam tim Jejak Petualang. Tentun ini pun jadi tantangan tersendiri baginya. Namun setelah beberapa kali bekerjasama, Nana mengaku saat ini ia sudah bisa klop dengan semua tim. Pengalaman pertama Nana adalah mengelesaikan ekspedisi di Papua. Medina Kamil mengaku sangat senang dengan ekspedisi tersebut. Wilayah Indonesia terjauh tersebut biasanya hanya ia bisa lihat di TV saja, dan sekarang ia memiliki kesempatan untuk kesana.
Nana juga mengaku bahwa banyak yang ia temukan disana. Pengalaman – pengalaman baru tentang Papua sangat memuaskan rasa keingin tahuannya. Salah satunya Nana mencoba makanan mereka. Ulat sagu dari yang masih mentah sampai yang sudah matang pernah di coba oleh Nana. Begitu ujarnya.
Menjadi bagian dari tim petualang membuat Medina Kamil mengerti ragam Indonesia. Ia juga semakin paham ternyata tim ini yang paling tidak bisa santai di banding tim yang lain. Beban kerja yang di tanggung oleh tim Jejak Petualang memang lebih berat di banding yang lainnya. Nana bercerita bahwa pertama – tama itu menjadi kendalanya, tapi setelah jalan beberapa lama, ia makin klop dan nyaman berada di tengah – tengah tim tersebut.
Menjadi bagian dari tim petualang membuat Medina Kamil mengerti ragam Indonesia. Ia juga semakin paham ternyata tim ini yang paling tidak bisa santai di banding tim yang lain. Beban kerja yang di tanggung oleh tim Jejak Petualang memang lebih berat di banding yang lainnya. Nana bercerita bahwa pertama – tama itu menjadi kendalanya, tapi setelah jalan beberapa lama, ia makin klop dan nyaman berada di tengah – tengah tim tersebut.
Demikian biografi Medina Kamil semoga bermanfaat. Silahkan baca juga biografi Aa Gym.
Terima Kasih
Comments
Post a Comment