Biografi Jojon; Pelawak Legendaris Indonesia ‹ Sejarah RI | Sejarah ...
Djuhri Masdjan atau lebih dikenal sebagai Jojon (lahir di Karawang, 5 Juni 1947 – meninggal di Jakarta Timur, Indonesia, 6 Maret 2014 pada umur 66 tahun) adalah seorang aktor dan pelawak Indonesia berdarah Sunda.
Jojon mengawali karir sebagai seniman ludruk dan pemain sandiwara keliling sejak usia 12 tahun. Ia kemudian tampil sebagai pemain Reog Komwil Jakarta Timur di usia 20 tahun.
Menjadi pemain sandiwara keliling mempertemukan Jojon dengan seniman Banyuwangi, Tjahjono alias Cahyono. Ia dan Cahyono kemudian menggagas grup lawak Jayakarta Grup. Saat itu, Cahyono didaulat sebagai pemimpin sementara Jojon menjadi maskot grup. Ujang dan Cipto kemudian bergabung di grup tersebut walau hanya setahun.
Selang beberapa lama, Jojon bertemu dengan pemuda bernama U’uk yang berprofesi sebagai pedagang kambing. Melihat bakat lawak U’uk, Jojon mengajaknya bergabung di Jayakarta. Sementara Cahyono menemukan Djoni yang sering memerankan tokoh cewek dengan nama panggung Joyce. Namun di era 1983, Joyce wafat dan kemudian digantikan Suprapto yang dikenal sebagai Esther. Jayakarta Grup melejit dan disejajarkan dengan Srimulat serta Warkop DKI setelah beranggotakan Cahyono, Jojon, U’uk dan Esther. Mereka memiliki karakteristik masing-masing yakni Cahyono yang bergaya kebapakan dan berjiwa pemimpin, Jojon si Pintar Pintar Bodoh, U’uk selalu tampil ala preman namun dengan suara tinggi yang unik. Sedangkan Esther bergaya kemayu dan berpakaian sebagai wanita. Dengan ciri khas tersebut, masyarakat terhibur kala menyaksikan penampilan Jojon cs di berbagai acara TVRI seperti “Aneka Ria”, “Aneka Ria Nusantara”, Aneka Ria Safari” dan “Kamera Ria”. Popularitas Jojon cs naik daun setelah ikut “Parade Lawak” yang diprakarsai oleh Paguyuban Pelawak Indonesia pimpinan Eddy Soed.Bersama Jayakarta Grup, Jojon telah menghasilkan empat film layar lebar yaitu, Tiga Dara Mencari Cinta (1980), Okey Boss (1981), Apa Ini Apa Itu (1981), Barang Antik (1983).
Pada era 90-an, satu-persatu anggota Jayakarta Grup hengkang. U’u, Esther, Chaplin, dan Jojon memilih bersolo karier dengan menjadi pelawak tunggal. Ciri khas dari penampilannya adalah kumis kecil ala Charlie Chaplin/Adolf Hitler dan celana bretel menggantung sehingga mudah diingat oleh penggemarnya. Dia juga pernah mengeluarkan album lagu pop Sunda berjudul Pamali.
Selepas dari Jayakarta Grup, Jojon menyatu dengan grup lawak lain seperti Trio Patrio (Eko, Akri dan Parto), Bolot, Malih, Ulfa dan lain-lain. Dan, meski dirinya merupakan salah satu pelawak senior, Jojon tidak menganut senioritas kepada juniornya. Bersama Trio Patrio (Eko, Akri dan Parto), Jojon mampu terus eksis di dunia hiburan.
Jojon meninggal dunia akibat serangan jantung pada pukul 06.10 WIB tanggal 6 Maret 2014 di RS Ramsey Premier Jatinegara, Jakarta. (dari berbagai sumber)
Source http://ift.tt/1io4mwI
Comments
Post a Comment