Biografi Sir Humphry Davy - Penemu Obat Bius Pernapasan

Biografi Sir Humphry Davy (1778-1829) - Humphry Davy adalah ahli kimia Inggris terkemuka, penemu kalium dan natrium (1807), arc listrik (1808), barium, kalsium, magnesium(1808), nitrogen dioksida atau gas gelak (1800), menunjukkan bahwa klor adalah unsur (1810), penemu lampu tambang Davy (1815), pengarang, guru Michael Faraday, guru besar kimia, presiden Royal Society (1820-1827), menerima Mendali Copley (1805) dan hadiah dari Napoleon Bonaparte (1807).

Biografi Lengkap Penemu Obat Bius Pernapasan, Sir Humphry Davy 
Ia lahir di Penzance, Cornwall, Inggris, pada tanggal 17 Desember 1778 dan meninggal di Geneva, Swiss, pada tanggal 29 Mei 1829. Ayahnya pemahat kayu yang sangat miskin, hingga waktu meninggal mewariskan hutang sebesar $ 1.300 (kira-kira Rp 1.950.000) kepada Davy dan ibu Davy. Padahal adik Davy empat orang. Davy anak pertama dan bersama ibunya terpaksa bekerja keras untuk mencari uang. Akhirnya hutang sebesar itu dapat dilunaskan.

Davy bersekolah di SD dan SMP di tempat kelahirannya. Tapi ia tidak suka mempelajari mata pelajaran  yang di ajarkan di sekolah. Ia jauh lebih suka belajar sendiri dan membaca buku. Waktu kecil minatnya bercabang-cabang. Di samping suka membuat sket dan syair, ia juga suka berburu, mancing, dan mengumpulkan batu-batuan. Ia suka mengembara di hutan, pegunungan, atau di tepi-tepi sungai. Ia anak periang, pandai bicara, disukai teman-teman dan  imaginasinya hidup. Karena tidak suka bersekolah dan karena  tekanan ekonomi akhrinya ia putus sekolah.

Pada umur 16 tahun  ia bekerja pada seorang dokter bedah. Di sini ia sering melihat pasien yang kesakitan ketika dioperasi, karena pada waktu itu belum ada obat bius. Ia mulai berpikir tentang bagaimana cara menghilangkan  rasa sakit. Tak lama kemudian ia berkenalan  dengan Gilbert yang memiliki perpustakaan. Pada umur  19 tahun Davy kebetulan membaca buku kimia  karya Lavoisier. Sejak itu minatnya  berubah ke ilmu kimia. Ia mulai mengadakan  eksperimen. Karena tidak mempunyai peralatan ia menggunakan hidungnya untuk mengetes gas. Ia menghirup gas beracun, gas hydrogen, dan karbon dioksida murni. Karena ketololannya itu ia pernah hampir kehilangan nyawanya. Namun jerih payahnya tidak sia-sia. Pada tahun 1800 pada umur 22 tahun ia berhasil menemukan oxydum nitrosam (gas gelak), obat bius yang kemudian biasa digunakan melalui pernapasan.

Comments

Popular posts from this blog

Profile dan biodata Angkasa Band

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra