Senin, 27 Mei 2013 - TUHAN PEMBELAKU (Mazmur 35)
Bacaan : Mazmur 35Setahun : 2 Tawarikh 21-24Nats : Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya...? (Mazmur 35:10)
Pengadilan di negeri ini bagai pasar. Keadilan diperjualbelikan. Mafia hukum berkeliaran menjadi perantara. Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita, betapa buruk sistem peradilan di negara ini. Pertanyaannya adalah, kepada siapa lagi kita dapat datang untuk mencari keadilan?
Pemazmur memilih meminta keadilan pada Tuhan. Ia memulai gugatannya atas orang-orang fasik yang menyerangnya dengan gugatan palsu. Ia meminta Tuhan membela perkaranya. Pemazmur menggugat karena mereka senang berbuat jahat dan menghancurkan orang lain yang tidak bersalah. Mereka juga membalas kebaikan dengan kejahatan, padahal pemazmur telah berlaku sangat baik terhadap mereka. Ini menyakitkan, bahkan seperti pengkhianatan bagi pemazmur. Mazmur ini bukan ratapan orang yang dirundung kepedihan dan putus asa, sebaliknya pemazmur sangat yakin bahwa ia dapat mengandalkan keadilan Tuhan. Tuhan menjadi Pembelanya. Pemazmur percaya ia akan memenangkan perkaranya dan para musuh akan terbukti kesalahannya.
Dunia bisa berlaku tidak adil dan menutup mata terhadap kebenaran. Dunia bisa menindas dan memfitnah orang benar. Namun, Tuhan menjaga dan membela umat yang Dia kasihi. Sebagai orang percaya, kita harus memelihara hidup kudus, menegakkan keadilan, serta membela orang yang lemah dan tertindas. Jangan biarkan orang jahat menemukan celah untuk mendakwa kita dan mempermalukan nama Tuhan. Lakukanlah kebenaran dan berharaplah hanya kepada Tuhan karena Dia benar dan adil. --ENO
KETIKA KITA BERJALAN DALAM KEBENARAN DAN KEADILAN,KITA HIDUP DALAM PERLINDUNGAN DAN PEMBELAAN TUHAN.
Anda diberkati melalui Renungan Harian?Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/05/27/Sumber : www.sabda.org
Comments
Post a Comment