Gempa di Padang Masih Akan Terus Berlanjut

Bangsa Indonesia kembali mendapat cobaan. Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter kembali mengguncang Pulau Sumatera tepatnya di Provinsi Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Pariaman, Padang, dan Bukit Tinggi. Bencana gempa bumi yang terjadi pada tanggal 30 September 2009, telah menelan ratusan korban jiwa, ribuan rumah, dan harta benda. Gempa yang terjadi di Padang dan Jambi ini diperkirakan masih akan terus berlanjut. Rentetan gempa diprakirakan akan bergerak ke arah utara Indonesia. Hal tersebut berdasarkan penelitian Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), yang diinformasikan pada para wartawan, Kamis (1/10/2009). Bakosurtanal menyebutkan, potensi gempa akan terus terjadi dengan kekuatan sedang hingga besar. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran tiga lempengan bumi yang saling menyesuaikan posisi, setelah patahan Sumatera bergesek.
Banyak warga Provinsi Sumatera Barat yang dipastikan tewas akibat tertimbun puing akibat gempa bumi Rabu kemarin. Namun, hingga kini jumlah korban tewas gempa di wilayah Sumatera ini masih simpang siur. Sebagaimana data yang dimiliki Kementerian Kesejahteraan Rakyat, jumlah korban tewas akibat gempa di Sumbar sudah mencapai 529 jiwa. Bahkan, jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah. Namun, berbeda dengan data yang dimiliki Satkorlak di lapangan. Pasalnya, menurut data yang dihimpun Satkorlak hingga petang ini, jumlah korban tewas baru mencapai 369 orang. Selain itu, Satkorlak juga mencatat sebayak 87 warga mengalami luka berat dan 2.094 warga mengalami luka ringan. Beberapa bangunan pun diketahui rusak. Bangunan yang mengalami rusak berat sebanyak 740, rusak sedang 260, dan rusak ringan sebanyak 1.710 unit bangunan.
Bandara Minangkabau menjadi lokasi pengungsian bagi para korban bencana yang ingin melakukan eksodus ke luar Padang atau Sumatera Barat. Pantauan di bandara, Kamis (1/10/2009), Setidaknya ratusan orang nampak beristirahat di sepanjang teras bandara yang berkategori internasional ini. Namun hal ini sama sekali tidak dilarang oleh pihak bandara. Bahkan pihak bandara menyediakan karpet bagi para pengungsi yang digelar di teras bandara. Sementara keadaan bandara pun tak kalah prihatin. Sebagian atap bandara sepanjang 100 meter terlihat hancur akibat goncangan gempa, sebagian jaringan listrik di bandara juga terputus.
Pengerahan pasukan terdiri dari Mabes TNI (Puskes TNI 68 orang tenaga medis), TNI AD (Korem 032/WRB sebanyak 2 Satuan Setingkat Peleton (SST), Kodim 0308/Pariaman 100 personel, Kodim 0312/Padang 1 SST, Kodim 0417/Kerinci 1 SST, Yonif 131/Braja Sakti 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK), Yonif 133/Yudha Sakti 2 SSK, Denzipur 2 Payakumbuh 1 SSK), TNI AL (Lantamal II Padang 1 SSK) , TNI AU (Lanud Padang 1 SSK). Selain mengerahkan personel, TNI juga mengerahkan 3 Hercules TNI AU, 7 KRI, dan 1 Heli TNI AL untuk melaksanakan dukungan angkutan bantuan sosial bagi masyarakat dan membantu pelaksanaan proses evakuasi korban. Pada hari pertama, 3 Hercules TNI AU sudah melaksanakan pengangkutan bantuan sosial dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, yang terdiri dari: bantuan Puskes TNI (ambulans 1 unit, tenda kesehatan 37 koli, obat-obatan 49 koli), Babek TNI (tenda serba guna 4 koli, tenda VIP 6 koli, tenda peleton 40 koli, velbed 3 koli, T2 ABC 390 koli, TB 1 sebanyak 130 koli, FD 3 sebanyak 55 koli, kompor lapangan 22 koli, bahan bakar padat 39 koli), Depkes RI (barang campuran 135 koli), BNPB (kelambu 120 koli, selimut 48 koli, alat dapur 100 koli, tenda gulung 50 koli, genset 10 koli, family kit 7 koli, kid ware 16 koli, pakaian 4 koli), Rescue Jakarta (barang campuran 3 koli), Sumbangan dari masyarakat berupa barang campuran sebanyak 32 koli. Sementara itu, 7 KRI yang disiapkan di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta, hari ini mengangkut 300 personel Marinir, 1 ambulans, 3 dump truck, 3 truk, bego 1 unit dan mobil tangki air 1 unit. Selain itu, diangkut pula alat perlengkapan lapangan satuan, genset, tenda dan perlengkapan dapur lengkap.
Bantuan dari Pangkostrad yang diangkut oleh KRI berupa 3 unit water rescue (alat pemroses air siap minum) 3 truk tangki air, 1 ton peralatan dapur lapangan, 1 peleton kesehatan untuk mendirikan RS lapangan serta obat-obatan. Bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum Pusat berupa 5 truk tangki air, 2 truk tenda dan perlengkapan lapangan serta 5000 handuk sumbangan dari masyarakat.
Bagi masyarakat dan instansi yang ingin menyalurkan bantuannya untuk korban gempa di Sumatera Barat, dapat langsung menghubungi Posko Satgas Bencana Kolinlamil di Jl. Raya Pelabuhan Pos IX Tanjung Priok Jakarta, Telepon (021) 4301495.
Sebanyak tujuh ton obat-obatan dari berbagai jenis didatangkan ke Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini dilakukan mengingat Kota Padang mulai mengalami kekurangan obat-obatan untuk korban gempa bumi. "Sebanyak tujuh ton sudah dikirim ke sini (Padang) sejak tadi pagi. Namun, entah mengapa baru tiba pukul empat petang," ujar Menteri Kesehatan Siti Fadhillah Supari kepada wartawan di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat, Kamis (1/10/2009). Saat ini, lanjut dia, obat-obatan tersebut sudah disalurkan ke rumah sakit Dr M Djamil dan beberapa pusat kesehatan lainnya. "Kami juga mengirimkan 92 tenaga medis termasuk dokter ahli," tandasnya. Kendati demikian, Menkes menyayangkan sulitnya sarana komunikasi seperti telepon ataupun telepon genggam. Sehingga, hal ini memperlambat kinerja tim di lapangan dalam mengatasi para korban.
Bantuan kepada para korban gempa di Sumatera Barat terus mengalir. Salah satunya berasal dari Partai Demokrat. Pengurus pusat partai besutan SBY itu akan menggelontorkan bantuan sebesar Rp 500 juta. Bantuan serupa juga datang dari PBNU. Malam ini juga ormas keagamaan itu mengirimkan bantuan tenda, kantong tidur, selimut, peralatan medis, obat-obatan, tabung oksigen, sembako, susu, serta ambulans ke lokasi gempa. Tim relawan NU akan berkoordinasi dengan PWNU Sumbar, PCNU Pariaman, serta Ogami atau Komunitas Siaga Bencana. Kantor NU setempat pun dijadikan posko penanganan gempa.
Rombongan tim medis dari Departemen Kesehatan yang baru tiba di Kota Padang, sementara ini masih terjebak di bandara. Bersama tim medis ini Depkes mengirimkan 330 kantong mayat, 2 ton obat-obatan, dan 5 ton MPAD. Tim medis Depkes akan memusatkan poskonya di RSUP M Jamil Padang, dengan 800 tempat tidur pasien. RSUP M Jamil sendiri sejak kemarin telah mendirikan RS lapangan untuk menampung dan merawat para korban bencana.
Bantuan tenaga bagi para korban bencana gempa di Sumatera Barat masih sangat dibutuhkan. Terutama bantuan dari relawan yang memiliki keahlian medis dan penyelamatan. Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka kesempatan pendaftaran bagi tenaga medis dan tim penyelamat sebanyak-banyaknya untuk segera diterbangkan ke lokasi bencana. "Relawan sangat dibutuhkan, tapi tentunya relawan yang memiliki kemampuan dan kemandirian," kata Koordinator Petugas Posko Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Fathul Hadi di ruang kerjanya di Gedung BNPB di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2009).
Bagi para relawan yang berminat dapat mendaftarkan diri ke dua pos pendaftaran yang telah disediakan. Yaitu di Pos Lanud Halim dan Pos Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk informasi lebih lanjut tentang pendaftaran relawan, bisa menghubungi Koordinator Petugas Posko Darurat BNPB, Fathul Hadi dinomor 08161634360.
sumber : news.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra