Biografi dan Profil Lengkap Nova Riyanti Yusuf, Noriyu | Aneka Info ...
Inilah biografi dan profil lengkap Nova Riyanti Yusuf, seorang politisi cantik dari Partai Demokrat yang juga dikenal sebagai pskiater dan penulis novel. Wanita yang lahir tanggal 27 November 1977 ini juga dikenal dengan nama Noriyu, terutama pada karya tulis dan blog pribadinya. Ia adalah anggota DPR periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jakarta II dari Partai Demokrat. Namun pada Pemilihan Legislatif 2014, ia gagal melenggang kembali ke Senayan dari dapil Jawa Timur VI karena hanya mengumpulkan sebanyak 11.990 suara, unggul tipis dari rekan separtainya, Vena Melinda yang juga gagal.
DAFTAR ISI
1. Kehidupan Awal
2. Karir Sebagai Penulis
3. Karir di Dunia Politik
4. Kehidupan Pribadi
5. Biodata Lengkap
Kehidupan awal
Nova Riyanti Yusuf lahir di Palu, Sulawesi Tengah, 27 November 1977. Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan (Alm) H. Yusuf Abbas dan Hj. Marsiswati Yusuf. Walaupun sebagai anak paling kecil, Noriyu tidak tumbuh sebagai anak manja dan berpangku kepada kedua orang tuanya karena mereka tetap mengajarkan kedisiplinan. Tak hanya itu saja, ia sudah terbiasa untuk ‘memberi’ sedari remaja. Meski Nova tak selalu ‘memberi’ dengan materi.
Kendati lahir di Palu, Nova tetap dibesarkan di Jakarta dan mengenyam pendidikan SD hingga kuliah di ibukota. Ia bersekolah di SD Ora et Labora, Jakarta dan kemudian melanjutkan ke SMP Islam Al-Azhar, Jakarta. Semasa kecil, ia dikenal sebagai anak yang aktif di berbagai kegiatan, tak terkecuali di kegiatan olahraga. Bahkan beberapa turnamen lokal sempat ia ikuti. Tak jarang pula, Nova berhasil menyabet gelar juara. Hobi memegang raket tenis diakuinya tertular dari sang ayah.
Saat masih duduk di bangku SMA Tarakanita I, Nova lebih banyak aktif di dunia tulis menulis dengan menjadi editor sekaligus reporter majalah sekolah bernama Starpura (Suara Tarakanita Pulo Raya). Sebenarnya Nova sudah memiliki hobi menulis sejak SD. Ketika di bangku SMP pun, ia kerap menghasilkan cerpen-cerpen berbahasa Inggris.
Selepas lulus dari SMA, Nova sempat berkeinginan untuk mendalami kemampuan menulisnya di luar negeri. “Tapi orang tua nggak setuju,” ujar Nova singkat. Apalagi sebagai anak bungsu, Nova diharuskan untuk menempuh pendidikan di dalam negeri saja. Alhasil, kuliah kedokteran di Universitas Trisakti pun diambilnya yang ditempuhnya sejak tahun 1995 hingga 2002. Kendati menempuh pendidikan kedokteran, Nova tak lantas meninggalkan hobi menulisnya. Sebaliknya, semasa kuliah, ia mendirikan media komunikasi KOMET (Komunikasi Medikal Trisakti) dan sempat menjadi pemimpin redaksi. Ia kemudian melanjutkan studinya ke FK UI (2004-2009) dan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri).
Karir Sebagai Penulis
Bakat menulis cerpen dan novel bukanlah tiba-tiba muncul dalam diri Nova. Kemampuannya tersebut didapat dari sang kakek, yakni D. Suradji yang juga dikenal sebagai seorang wartawan Antara sekaligus sastrawan Malioboro sehingga ia sudah terbiasa melihat buku-buku yang tebal. Dari sang kakek pulalah, goresan tangan yang berubah menjadi kumpulan novelnya bermula.
Lama-kelamaan Nova merasakan ketertarikan dalam dunia menulis. Apa yang berada dalam pikirannya, dapat dengan mudah langsung dituangkan ke tulisan dan dirangkai menjadi sebuah cerita nan menarik. Namun, untuk menerbitkan buku masih belum dapat dicapai dengan mudah bagi Nova. Cobaan justru datang dalam kehidupannya tatkala kepergian sang ayah yang sangat dicintainya pada tahun 2000 kemudian kakak tertuanya, Novinita Hassan menyusul kepergian sang ayah di usianya yang baru menginjak 35 tahun..
Nova telah menghasilkan 3 novel: Mahadewa Mahadewi (Gramedia Pustaka Utama, 2003), Imipramine (Gramedia Pustaka Utama, 2004), dan 3some (Gagas Media, 2005). Nova juga menulis novel adaptasi dari 3 skenario film: “30 Hari Mencari Cinta” (adaptasi skenario karya Upi Avianto), “Betina” (adaptasi skenario karya BE Raisuli), dan “Garasi” (adaptasi skenario karya Prima Rusdi). Dalam novel “Garasi” ini Nova menggunakan nama aliasnya.
Kumpulan esainya telah tersebar di media massa Indonesia seperti Koran Tempo, majalah Gatra, majalah MTV Trax. Ia juga menulis esai secara reguler di Djakarta Magazine. Dalam waktu senggangnya, NoRiYu menuliskan juga resensi musik yang berkisar dari genre indie Indonesia, Mazzy Star, dan film untuk jakartabeat.net.
Dua buku kumpulan esai telah terbit, yaitu Libido Junkie: A Memoir for the Radicals (Gagas Media, 2005) dan Stranger Than Fiction: Cerita dari Kamar Jaga Malam (Gramedia Pustaka Utama, 2008). Beberapa cerpen NoRiYu juga telah diterbitkan dalam majalah Playboy, Femina, dan X2.
Sebuah skenario film layar lebar juga pernah dituliskan dan difilmkan oleh Rapi Films pada tahun 2007. Film berjudul Merah Itu Cinta disutradarai oleh Rako Prijanto dan mendapatkan 7 nominasi Piala FFI (Citra) tahun 2007.
Karir di Dunia Politik
Perjumpaan Noriyu dengan politik memang tidak disengaja. Saat membuka praktek dokter di Universitas Paramadina, Cak Nur (Kakak Noriyu) yang aktif dalam konvensi Partai Golkar sedang bertugas di Kampus tersebut. Universitas Paramadina saat itu sangat aktif menyelenggarakan seminar-seminar di sekitar isu politik. Suasana itu membuat dirinya terpanggil untuk terjun di politik. Terbitnya bukunya berjudul Mahadewa Mahadewi tahun 2003 membuat dirinya bertemu dengan banyak politisi.
Sejak itu nama Novariyanti Yusuf banyak diekspose oleh media seperti BBC London. Dan saat saya tengah mengambil program spesialisasi ilmu kedokteran jiwa di FKUI, dia direkrut oleh Anas Urbaningrum dalam kepengurusan DPP Partai Demokrat bidang politik, namun dia tetap sibuk sekolah spesialis dan menulis.
Politisi cantik yang fokus pada bidang kesehatan ini selalu aktif pada kegiatan-kegiatan sosial. Ia mendukung banyak gerakan yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan, salah satunya kampanye anti rokok. Ia juga menjadi anggota panitia kerja (Panja) MDGs dan panitia khusus (Pansus) RUU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) serta menjabat Wakil Ketua Komisi IX DPR.
Pada masa bakti yang tersisa sebagai anggota DPR, Noriyu berhasil membuat RUU Kesehatan Jiwa disahkan menjadi Undang-undang oleh DPR lewat rapat paripurna pada Selasa (8/7/2014). (Baca: Aksi Noriyu Nyebur ke Kolam DPR dan Salam Dua Jari).
Pada Pileg 2014, Noriyu gagal melenggang kembali jadi anggota DPR dari dapil Jawa Timur VI. Setelah tidak menjabat anggota DPR, ia menjadi dosen untuk menyalurkan ilmu ke generasi penerus bangsa di FK Universitas Trisakti dan praktik sebagai dokter jiwa di RS Siloam Semanggi.
Kehidupan Pribadi
Walaupun sudah mempunyai kehidupan yang mapan dan karir yang bagus, Noriyu masih betah melajang. Ketika dilantik menjadi pimpinan Komisi IX DPR, Rabu(30/5/2012), Noriyu mengaku sudah memiliki pria yang akan menjadi calon suaminya. Terakhir beredar berita saat mantan Bendahara Umum DPP Partai Muhammad Nazaruddin menyebutnya sebagai istri kedua Anas Urbaningrum. Nova dengan tegas membantah hal itu seperti yang disampaikannya di Twitter. (Baca: Nazaruddin: Nova Riyanti (Noriyu) itu Istri Kedua Anas)
Biodata Lengkap
Nama Lengkap : Nova Riyanti Yusuf
Profesi : Penulis, Politikus, Psikater
Agama : Islam
Tempat dan Tanggal Lahir : Palu, Sulawesi Tengah, 27 November 1977
Tinggi/Berat Badan: 160 cm/44-45 kg
Website: novariyantiyusuf.net
Akun Sosial Media: @saya_noriyu (Twitter), http://ift.tt/1zRptuK
Pendidikan:
– TK Ora et Labora (1982-1983)
– SD Ora et Labora (1983-1989)
– SMP Al Azhar Pejaten (1989-1992)
– SMA Tarakanita I (1992-1995)
– The Writing School, Singapore (1995)
– Fakultas Kedokteran Umum, Universitas Trisakti (1995-2002)
– Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa (Psikiatri), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2004-2009)
Karir:
– Anggota DPR RI periode 2009-2014
– Dosen di Fakultas Psikologi, Universitas Paramadina, Jakarta, 2006-2008
– Fraksi P. Demokrat (Anggota), 2009-2014
DAFTAR PUSTAKA
Source http://ift.tt/1lzW4Ef
Comments
Post a Comment