Biografi James Bradley - Penemu Aberasi Cahaya

Biografi James Bradley  (1693-1762) - James Bradley adalah ahli astronomi Ingggris yang menemukan aberasi cahaya (1728) dan mutasi (gerak mengangguk poros bumi). Ia lahir di Sherborne, Gloucestershire, Inggris, pada bulan Maret 1663 dan meninggal di Chalfort, Gloucestershire, pada tanggal 13 Juli1762 pada umur 69 tahun. Pada umur 21 tahun ia mendapat gelar Sarjana Muda dari Balliol College, Oxford. Tiga tahun kemudian ia mendapat gelar MA. Pamannya bernama James Pound, pendeta dan ahli astronomi.

Oleh pamannya James Bradley dididik jadi pengamat bintang yang sangat cermat. Kemudian diperkenalkan kepada Edmond Halley, ahli astronomi termasyhur. Setelah mengetahui bakat-bakat Bradley. Hallley mengusulkan agar Bradley dipilih jadi anggota Royal Society, Lembaga Ilmu Pengetahuan Ingggris. Usul Halley diterima. Pada tahun 1719 Bradley jadi pendeta di Bridstow, tapi dua tahun kemudian mengundurkan diri karena diangkat jadi guru besar astronomi di Oxford. Sejak itu diseluruh hidupnya ia curahkan untuk mengamati bintang-bintang.

Pada tahun 1543 Copernicus, ahli astronomi Polandia, mengemukakan sebuah teori. Teori itu mengatakan bahwa bumi berputar pada sumbunya dan menggelilingi matahari. Tapi selama tiga abat sesudah itu tidak ada ahli astronomi yang mampu membuktikan teori tersebut. Untuk membuktikan bahwa bumi bergerak mengelilingi matahari harus ditemukan aberasi cahaya (sesatan cahaya) dan paralaks (beda lihat bintang). Kira-kira 200 tahun setelah Copernicus mengumumkan teorinya, James Bradley berhasil menemukan aberasi cahaya (1728). Aberasi menyebabkan bintang dan planet tampak bergeser sedikit dari posisi yang sebenarnya. Seandainya bumi tidak bergerak kita dapat mengarahkan teropong langsung (lurus) ke bintang yang kita amati. Tapi karena bumi bergerak, kita terpaksa mencondongkan sedikit teropong itu. Bandingkan dengan bila kita naik kereta api yang sedang meluncur cepat pada waktu turun hujan. Kita ingin menampung  air hujan dengan sebuah gelas. Bila kereta tidak bergerak, air hujan jatuh lurus dari langit dan kita dapat menjulurkan tangan yang memegang gelas lewat jendela. Tapi bila kereta bergerak cepat, kita harus mencondongkan gelas ke arah gerak kereta, supaya air hujan dapat masuk ke dalam gelas. Aberasi cahaya membuktikan bahwa teori Copernicus benar; bumi bergerak mengelilingi matahari.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra