Biografi Carl Bosch - Penemu Metoda Tekanan TInggi Kimia

Biografi Carl Bosch - Penemu Metoda Tekanan TInggi Kimia  (1874- 1940) - Carl Bosch adalah ahli kimia Jerman, pengusaha industry, insinyur,ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Jerman. Perusahaan Bosch memproduksi ammonia buatan dan metanol buatan. Bersama Friedrich Bergius ia mendapat Hadiah Nobel bidang kimia karena menemukan metoda  tekanan tinggi kimia.Ia lahir di Cologne pada tanggal 27 Agustus 1874 dan meninggal di Heidelberg (sekarang termasuk wilayah  Jerman Barat) pada umur 66 tahun. Pada umur 20 tahun ia belajar di Charlottenburg untuk jadi ahli metalurgi dan insiyur. Metalurgi adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari logom, struktur logam, sifat-sifat logam, proses pembuatan logam dan sebagainya.


Biografi Lengkap Carl Bosch
Di penguruan Tinggi tersebut ia merasa kecewa karena mata kuliah yang ia terima hanya berdasarkan pengalaman dosen-dosen belaka, bukan ilmu dalam arti sekarang. Maka dua tahun kemudian ia pindah kuliah ke Universitas Leipzig. Di sini ia tidak belajar metarlurgi tapi kimia. Pada tahun 1889, pada umur 25 tahun Bosch bekerja di Bandische Aniline-und Soda-Fabrik (BASF) di kota Ludwigshafen. Nama pabrik itu kemudian berubah jadi l.G. Farbenindustrie AG.

Dalam perusahan itu ada tiga sifat Bosch yang sangat menojol. Ia belajar terus meskipun sudah punya titel insiyur. Ia mendorong teman sekerjanya maju. Ia membuat rencana-rencana jangka panjang. Ia pandai mengorganisir kelompok kerjanya. Kedudukannya dalam perusahaan menanjak dengan cepat. Dalam waktu 11 tahun ia berhasil menduduki jabatan tertinggi di perusahaan itu. Ia dipilih jadi presiden direktur perusahaan pada umur 35 tahun (1935).

Kira-kira pada tahun 1900 dunia kekurangan pupuk nitrogen. Pupuk itu dibuat dari nitrat yang didatangkan dari Chile, Amerika Selatan. Tapi nitrat Chile tidak dapat memenuhi kebutuhan dunia akan pupuk. Padahal tanaman membutuhkan nitrogen atau zat lemas. Bagaimana cara membuat pupuk yang mengandung nitrogen?
Pada tahun 1909 Haber, ahli kimia Jerman, berhasil mengembangkan proses pembuatan amonia sintetis. Amonia itu terbuat dari nitrogen dan hidrogen. Perbandingan 1:3. Rumus kimianya NH3. Tapi Haber hanya dapat membuat amonia sintetis di dalam laboratorium. Maka ia menyerahkan pembuatan amonia buatan kepada Bosch. Bosch kemudian memproduksi amonia buatan secara besar-besaran. Hal itu terjadi pada tahun 1911. Empat tahun kemudian (1915) perusahaan Bosch mengoksidasikan amonia dan memproduksi asam nitrat. Asam nitrat banyak dipakai dalam industri kimia untuk membuat obat-obatan, zat warna, dan bahan peledak. Pada tahun 1923 perusahaan Bosch memproduksi secara besar-besaran metanol buatan. Metanol adalah alkohol cair yang paling sederhana. Metanol juga disebut karbinol, alkohol kayu, alkohol kaca, atau metil alkohol. Metanol sintetis dibuat dengan jalan mereaksikan campuran hidrogen dan gas-gas karbon monoksida dengan tekanan tinggi.

Campuran itu disebut gas sintesis. Gas sintesis dapat dibuat dari bermacam-macam ampas, sampah, produk buangan, bahan bakar apa saja yang mengandung karbon, seperti batu bata, gas alam, minyak dan, dan kayu. Metanol dipakai untuk bahan bakar, untuk motor, sebagai pelarut organic dalam pembuatan lak dan vernis, dalam pembuatan formaldehida untuk zat warna, dan sebagai bahan mendenaturasikan etanol. Untuk karya-karyanya tersebut Bosch bersama Bergius pada tahun 1931 mendapat Hadiah Nobel. Enam tahun kemudian (1937) Bosch dipilih jadi ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Jerman, menggantikan Max Planck.

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra