Katalog Berita Informasi dan bProfil Dunia/b Sepakbola Indonesia b.../b
Oct 21, 2013 anung rikwan Berita Bola, Liga Indonesia 0
Meski masih mimpi, kini impian rakyat Indonesia untuk menyaksikan negara mereka tampil di Piala Dunia bisa saja terwujud. Hal ini terlihat dari hasil dan pola permainan impresif Timnas U-19 di Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia 2014.
Evan Dimas dan kawan-kawan sukses merebut gelar Piala AFF 2013. Setelah itu tim besutan Indra Sjafri menyapu bersih 3 kemenangan di Kualifikasi Piala Asia 2014, termasuk menaklukkan juara bertahan Korea Selatan dengan skor 3-2.
Garuda Jaya menjadi tumpuan itu, setelah penampilan yang apik ditampilkan dalam beberapa laga Internasional. PSSIpun bersemangat untuk menentukan langkah-langkah kedepan Timnas U-19 agar bisa berprestasi di Piala Asia tahun depan di Myanmar dan lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2015 di Selandia Baru. Untuk bisa lolos ke Piala Dunia, Indonesia setidaknya perlu menempati posisi empat besar di Piala Asia U-19 tahun depan.
"Timnas U-19 menyongsong putaran final Piala Asia di Myanmar tahun depan yang juga diproyeksikan insya Allah lolos ke Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru. Proses menuju ke sana kita perlu kehati-hatian," jelas Joko Driyono kepada wartawan.
"Oleh karenanya, kami akan berdiskusi dengan tim pelatih pekan depan agar bisa merencanakan sebaik-baiknya untuk membantu menggelar TC (Training Centre) jangka panjang, tur ke luar negeri dan lain sebagainya," terangnya.
"Posisi PSSI ingin membantu agar sukses Timnas U-19 ini diawali perencanaan detil dengan tim pelatih, karena beban yang diberikan kepada timnas U-19 pada dasarnya akan dijalankan oleh tim manajemen. Penting untuk mendengar bukan mengarahkan program timnas U-19," paparnya.
Joko juga menegaskan tak ada masalah mengenai pendanaan timnas U-19. PSSI mendapat dukungan positif dari berbagai sumber untuk kegiatan pasukan Indra Sjafri.
"Insya Allah PSSI akan kombinasikan antara aspek teknis dengan pencapaian target yang kita sesuaikan dengan komersial, sehingga PSSI ingin tim ini sukses dengan pengelolaan yang baik," kata Joko.
Diusulkan Tidak Masuk KlubAnggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Apriliani memberikan usulan terkait masa depan Garuda Jaya. Dia mengusulkan agar Evan Dimas dan kawan-kawan tidak berkonsentrasi dengan klub, baik lokal maupun luar negeri.
"Saya pikir sudah saatnya PSSI dengan Pemerintah membiayai Timnas sehingga bisa menjadi tim yang utuh dan kuat. Dikhawatirkan kalau pemain masuk klub, maka mereka akan terkontaminasi," kata Tony.
Menurutnya, sudah menjadi tugas Badan Tim Nasional (BTN) dan PSSI untuk merawat para pemain Timnas U-19 demi masa depan sepakbola Indonesia.
"Menurut hemat saya, tugas dari kita, PSSI dan BTN, mereka disuruh TC di luar negeri, atau mungkin ikut liga di luar, jadi tahun depan sudah benar-benar disiapkan. Perencanaannya sampai 2015, setelah itu umur mereka sudah 20-21 tahun. Federasi tidak boleh menghalangi hak mereka untuk bergabung dengan klub, mau luar negeri atau dalam negeri," ucap Tony.
Sebelumnya, PSSI pernah mengirim anak-anak muda Indonesia ke Italia untuk berlatih di awal era 1990-an. Proyek tersebut dikenal dengan nama PSSI Primavera dan PSSI Baretti. Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Kurnia Sandy, Aples Tecuari dan Alexander Pulalo adalah sebagian alumni proyek tersebut yang lalu menjadi tulang punggung Timnas Indonesia sampai akhir 1990-an.
Namun, ternyata proyek tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Setelah meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, prestasi sepakbola Indonesia justru cenderung merosot. Indonesia gagal meraih prestasi di level Asia Tenggara dan juga Asia.
Beberapa tim Asia Tenggara juga sempat memiliki tim Primavera, di antaranya adalah Malaysia, Singapura, Vietnam dan Filipina. Pemain timnas U-23 Singapura yang tergabung dalam tim Lions XII berpartisipasi di Liga Super Malaysia dan Piala Malaysia sejak 2012. Lions XII bahkan keluar sebagai juara Liga Super Malaysia 2013. Sementara itu tim Harimau Muda B yang berisi timnas Malaysia U-21 berpartisipasi di Liga Singapura.
Indonesia Lolos Piala Dunia 2022?Jika program yang disusun PSSI bisa berjalan lancar, maka Indonesia memiliki peluang tampil di Piala Dunia 2022. Saat ini rata-rata punggawa timnas U-19 berumur 17 hingga 18 tahun. Maka 9 tahun lagi mereka akan berusia 26 hingga 27 tahun, usia matang seorang pesepakbola.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Asia, tepatnya di Qatar. Tentunya akan menjadi keuntungan tersendiri jika Indonesia benar-benar bisa mencapainya.
Bahkan kapten Timnas U-19, Evan Dimas sudah menargetkan bisa meraih trofi Piala Dunia bersama timnas senior. "Ya kalau impian, pasti semua pemain sepakbola akan menyebutkan Piala Dunia sebagai tujuan utamanya."
"Saya yakin, dengan dukungan semua pihak dan seizin Allah SWT, impian itu bisa terwujud kok," ucapnya bersemangat.
Sepanjang sejarah, baik timnas senior maupun U-19 baru sekali tampil di Piala Dunia. Indonesia sempat tampil di Piala Dunia 1938 di Prancis dengan nama Hindia Belanda. Hindia Belanda langsung tersingkir karena takluk 0-6 dari Hungaria di babak pertama. Hungaria akhirnya lolos ke final, kalah 2-4 dari Italia di partai puncak.
Indonesia juga sempat berpartisipasi di Piala Dunia U-20 1979. Di Piala Asia U-19 setahun sebelumnya, Indonesia sebenarnya hanya mampu menembus perempat final. Namun, Garuda Jaya lolos ke Piala Dunia sebagai tim pengganti Irak.
Di Piala Dunia 1979, Indonesia tergabung bersama Polandia, Yugoslavia, dan Argentina. Tim besutan Soetjipto Soentoro memang hanya menjadi bulan-bulan lawan dengan menderita 3 kekalahan, tanpa mencetak gol dan kebobolan 16 gol.
Namun, Garuda Jaya mendapat kesempatan emas menghadapi Argentina yang diperkuat sang legenda, Diego Maradona. Indonesia yang diperkuat Bambang Nurdiansyah, Subangkit, dan Mundari Karya kalah 0-5 dari Argentina. Maradona mencetak 2 gol saat itu. Argentina akhirnya keluar sebagai juara dan Maradona merebut Bola Emas sebagai pemain terbaik.
Comments
comments
happy wheelsSumber : katalogbola.com
Comments
Post a Comment