Biografi Kaisar Justinian I - Kaisar Romawi Kuno | Kumpulan ...

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtc2SifmZVZCr3FxxcSjBhN4-MgIpg7Jr6DBobdJAqn7U72xLMKLktJ3GmrV6FAtX01bIjpLvIz6l1WodrJHUL3jfr7BTsnIjnbYGbBxqs2KSVwQspUoDwvIoxwHOglEbefwmAxXXJ-ykI/s320/BiografiKaisarJustinianI-KaisarRomawiKuno.jpg


Biografi Kaisar Justinian I - Tokoh yang satu ini terkenal akan reformasi yudisialnya, yang dilakukan dengan meninjau kembali seluruh hukum Romawi, yang sebelumnya tak pernah dicoba. Seluruh undang-undangnya kini dikenal dengan istilah Corpus juris civilis. Undang-undang tersebut terdiri dari Codex Yustinianus, Digesta atau Pandectae, Institutiones, dan Novellae. Ia juga dikenal sebagai "kaisar yang tidak pernah tidur" dalam catatan mengenai etos kerjanya. Dan dikenal bersedia menerima nasihat dan mudah didekati. Di bawah ini sekilas mengenai biografi Kaisar Justinian I.



Justinian I atau Yustinianus I umumnya dikenal dengan nama Yustinianus yang Agung, adalah Kaisar Romawi Timur (Bizantium) yang berkuasa dari tahun 527 hingga 565. Pada masa kekuasaannya, ia berusaha mengembalikan kejayaan kekaisaran dan menaklukkan kembali bagian barat Kekaisaran Romawi. Yustinianus lahir di Tauresium, Provinsi Dardania (letak tepatnya masih diperdebatkan, kemungkinan di dekat Lebane, Serbia Selatan, atau Taor di dekat Skopje, Republik Makedonia), tahun 483. Keluarganya yang berbahasa Latin diduga memiliki asal usul Trako-Romawi atau Illyro-Romawi. Nama ayahnya adalah Sabbatius, sedangkan ibunya bernama Vigilantia.


Cognomen Iustinianus yang didapatnya menunjukkan bahwa ia diadopsi oleh pamannya (yang juga saudara kandung Vigilantia), Yustinus. Yustinus adalah seorang penjaga kekaisaran (atau excubitores). Ia membawa Yustinianus ke Konstantinopel dan menjamin pendidikan anak itu. Maka Yustinianus memiliki pendidikan dalam bidang yurisprudensi, teologi, dan sejarah Romawi. Ia pernah bekerja selama beberapa waktu dengan excubitores, tetapi informasi lengkap mengenai karier awalnya kurang diketahui. Penulis kronik John Malalas, yang hidup pada masa kekuasaan Yustinianus, mendeskripsikan penampilan Yustinianus yang pendek, berkulit putih, berambut keriting, berwajah bundar, dan rupawan. Procopius, penulis kronik lain, membandingkan penampilan Yustinianus dengan kaisar tiran Domitianus, walaupun ini mungkin tidak benar.


Yustinianus menjadi penguasa penuh, setelah wafatnya Yustinus I pada 1 Agustus 527. Sebagai penguasa, Yustinianus menunjukkan semangat yang besar. Keluarga Yustinianus berasal dari latar belakang yang rendah, sehingga ia tidak memiliki dasar kekuatan di aristokrasi lama Konstantinopel. Akan tetapi, Yustinianus dikelilingi oleh bawahan-bawahan yang berbakat, yang dipilih bukan berdasarkan latar belakang aristokrat, tetapi atas dasar jasa. Sekitar tahun 525, ia menikahi Theodora, seorang courtesan ("pemberi asmara" di istana) yang dua puluh tahun lebih muda darinya. Menurut hukum lama, Yustinianus tak bisa menikahinya karena kelas sosialnya, tetapi Kaisar Yustinus I telah mengesahkan hukum yang memperbolehkan pernikahan antar kelas sosial yang berbeda. Theodora akan menjadi tokoh yang berpengaruh dalam politik Kekaisaran, dan kaisar-kaisar selanjutnya akan mengikuti jejak Yustinianus dalam menikah diluar kelas aristokrat. Pernikahan ini menimbulkan skandal, tetapi Theodora terbukti merupakan tokoh yang pintar, penilai karakter yang baik, dan pendukung terbesar Yustinianus.


Pada masa awal kekuasaannya, Yustinianus menunjuk quaestor Tribonianus untuk mengawasi tugas ini. Rancangan pertama Codex Yustinianus (kodifikasi konstitusi kekaisaran dari abad ke-2 hingga seterusnya) diterbitkan pada tanggal 7 April 529. (versi terakhir diterbitkan pada tahun 534.) Selanjutnya, Digesta (atau Pandectae), kumpulan naskah hukum yang lebih tua, dan Institutiones, buku yang menjelaskan prinsip-prinsip hukum, diterbitkan tahun 533. Novellae, kumpulan hukum-hukum baru yang diterbitkan pada masa Yustinianus, melengkapi Corpus. Berbeda dengan sebagian isi corpus, Novellae ditulis dalam bahasa Yunani, bahasa yang banyak digunakan di Romawi Timur.


Kitab Tribonianus menjamin keselamatan hukum Romawi, serta membentuk dasar hukum Bizantium selanjutnya. Satu-satunya provinsi di barat tempat kitab Yustinianus diperkenalkan adalah Italia (setelah penaklukan, melalui sanksi pragmatik tahun 554), yang selanjutnya tersampaikan ke Eropa Barat pada abad ke-12 dan menjadi dasar kitab hukum Eropa. Kitab tersebut juga sampai ke Eropa Timur dan Rusia. Kitab-kitab Yustinianus masih berpengaruh hingga kini.


Salah satu ciri dalam masa kekuasaan Yustinianus adalah usaha pemulihan wilayah Romawi Barat yang hilang pada abad ke-5. Kaisar Yustinianus tidak pernah terlibat langsung dalam peperangan, tetapi ia menunjukkan keberhasilannya dalam pengantar hukum-hukumnya, dan mengenangnya dalam karya seni. Penaklukan kembali kebanyakan dilakukan oleh jenderalnya, Belisarius.


Beberapa perang yang terjadi di masa pemerintahan Kaisar Justinian diantaranya perang melawan Sassaniyah 527–532, penaklukan Afrika Utara 533–534, perang di Italia tahap pertama 535–540, perang melawan Sassaniyah 540–562, perang di Italia tahap kedua 541–554,dan perang lainnya menyerang wilayah Visigoth di Spanyol 552, serta serangan orang-orang Sklavinoi dan Kutrigur di bawah pimpinan Zabergan mengancam Konstantinopel pada tahun 559.


Ambisi Yustinianus untuk mengembalikan kejayaan Kekaisaran Romawi tidak berhasil diwujudkan secara keseluruhan. Di Barat, keberhasilan pada tahun 530-an diikuti dengan tahun-tahun stagnansi. Perang dengan Goth menjadi bencana bagi Italia. Pajak tinggi yang dipungut sangat tidak disukai. Sementara kemenangan terakhir di Italia dan penaklukan pantai selatan Spanyol memperluas wilayah Bizantium, serta menambah martabat kekaisaran, akan tetapi penaklukan-penaklukan tersebut terbukti tidak kekal. Sebagian besar Italia akan lepas karena serangan oleh orang-orang Lombardia tiga tahun setelah kematian Yustinianus (568). Provinsi Spania yang baru didirikan berhasil direbut kembali oleh Visigoth pada tahun 624 di bawah kepemimpinan Suintila. Dalam satu setengah abad, Afrika akan selamanya lepas karena ditaklukan oleh Kekhalifahan Rashidun dan Umayyah.


Konstantinopel sendiri tidak aman dari serangan orang-orang barbar di utara. Dalam usahanya untuk merestorasi Kekaisaran Romawi kuno, Yustinianus menghabiskan sumber daya Romawi Timur, sementara ia gagal untuk melihat kenyataan yang telah berubah pada Eropa abad ke-6. Bahkan dikatakan bahwa keberhasilan militer Yustinianus kemungkinan menumbuhkan bibit kejatuhan kekaisaran.


Ia terjangkit penyakit pes pada awal tahun 540-an, tetapi berhasil sembuh. Theodora meninggal pada tahun 548, kemungkinan karena kanker, dalam usia yang relatif muda. Yustinianus, yang tertarik dengan masalah teologis dan banyak terlibat dalam debat mengenai doktrin Kristen, menjadi semakin setia kepada agama pada masa akhir hidupnya. Ketika meninggal dunia pada malam 13-14 November 565, ia tak memiliki anak. Yustinianus digantikan oleh Yustinus II. Jenazah Yustinianus dimakamkan dalam mausoleum di Gereja Rasul Suci.


Referensi :


http://id.wikipedia.org/wiki/Yustinianus_I








Source http://www.kolombiografi.com/2013/10/biografi-kaisar-justinian-i-kaisar.html

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra