Profil Jan Koum: Pendiri WhatsApp, Anak Desa Imigran Ukraina
Profil Jan Koum kini banyak dicari. Netizen ingin mengatahui siapa sosok pendiri WhatsApp dan apa saja terkait seluk beluk tentang dirinya hingga sesukses hari ini. Ya, Jan Koum adalah sosok krusial di balik aksi mencengangkan akuisisi senilai Rp 188 triliun oleh Facebook ke WhatsApp belum lama ini.
Anak Desa
Siapa menduga jika Jan Koum adalah seorang anak desa. Ia lahir dan dibesarkan di sebuah desa di pinggiran Kota Kiev, Ukraina. Ia adalah anak satu-satunya dari sosok ayah yang berprofesi sebagai manajer kontruksi dan seorang ibu rumah tangga.
Rumah Jan Koum di pemukiman desa cukup memprihatinkan. Tidak miliki fasilitas listrik dan pemanas air. Jan Koum dan orangtuanya sangat jarang berkomunikasi lewat telepon khawatir kasus penyadapan oleh negara kala itu.
Pada usia 16 tahun ia dan orangtuanya bermigrasi ke Mountain View, California, Amerika Serikat. Mereka tinggal di apartemen kecil dengan dua kamar tidur. Di usia 18 tahun Jan Koum dikenal sebagai ‘pengacau’ di sekolah. Di usia tersebut ia mulai belajar jaringan komputer dari buku-buku bekas di toko loak.
Gabung Yahoo!
Jan Koum terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas San Jose dan bekerja sambilan di Ernst & Young sebagai tester keamanan. Tahun 1997, ia ‘ditemukan’ oleh Brian Acton, salah satu karyawan Yahoo! yang tertarik dengan dirinya.
“Dia sedikit berbeda, dia sangat sungguh-sungguh,” kenang Acton.
Enam bulan kemudian Jan Koum lolos wawancara Yahoo! dan mendapat job sebagai insinyur infrastruktur. Saat itu ia masih terdaftar di Universitas San Jose. Suatu ketika server Yahoo! sedang alami kendala. Salah satu pendiri Yahoo! David Filo menelepon Jan Koum dan bertanya, “Kamu di mana?,” dan Jan Koum menjawab, “Saya di kelas.” Alhasil, Filo pun murka.
“Apa yang kau lakukan di kelas? Segera seret pantat kamu ke kantor!,” geram Filo.
Bangun WhatsApp
Setelah pengalaman buruk dengan co-founder Yahoo! di atas, Jan Koum memutuskan keluar dari bangku kuliah. September 2007, ia putuskan untuk meninggalkan Yahoo! dan mencoba peruntungan melamar ke Facebook. Sayangnya, ia ditolak.
Januari 2009, ia membeli sebuah perangkat iPhone. Jan Koum sadar jika App Store akan jadi industri baru di sektor aplikasi perangkat bergerak di masa mendatang. Seuatu ketika, ia kunjungi rekannya, Alex Fishman di West San Jose untuk berakhir pekan sambil menikmati pizza.
“Jan menunjukkan padaku kontak iPhone-nya. Pemikirannya, adalah sangat keren untuk memiliki status di samping nama-nama kontak ponselnya. Status itu akan menunjukkan jika Anda berada di gym atau tak sedang bisa dihubungi,” kenang Fishman.
Sejurus kemudian, Fishman memperkenalkan Jan Koum pada Igor Solomennikov, seorang pengembang aplikasi iPhone. Tak lama kemudian, Jan Koum menamai aplikasinya WhatsApp. Tepat saat hari ulang tahunnya, 24 Februari 2009, WhatsApp Inc lahir di California.
Itulah sekilas profil Jan Koum. Sedikit informasi, pasca akuisisi, Jan Koum bakal miliki kekayaan capai USD 6,8 miliar atau setara Rp 80 triliun. Sedangkan Brian Acton, pendiri pendamping lainnya, bakal memiliki kekayaan senilai USD 3 miliar atau setara Rp 35,3 triliun. Keduanya kini jadi OKB atau ‘orang kaya baru’. Ini juga terjadi pada David Karp tatkala Tumblr diakuisisi Yahoo!, atau seperti Kevin Systrom tatkala Facebook lakukan akuisisi pada Instagram.
Source http://ift.tt/Odnz7p
Comments
Post a Comment