Misteri Fenomena Jejak UFO di Sleman, Yogyakarta
Benar-benar aneh tapi nyata. Sebuah fenomena unik yang jarang sekali terjadi, pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 ditemukan di Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Sebuah lingkaran berpola sangat rapi terbentuk di tengah sawah, seperti bekas jejak pendaratan UFO atau makhluk luar angkasa. Tanaman padinya pun ambruk atau roboh. Orang-orang menyebutnya sebagai jejak UFO di Sleman, Yogyakarta. Tanda apakah ini? Foto di atas adalah foto 'crop circles' atau yang dianggap sebagai jejak UFO yang ditemukan di Sleman, Yogyakarta.
Sebenarnya fenomena aneh ini disebut dengan istilah 'crop circles' atau lingkar taman. Apakah 'crop cirles' itu? 'Crop circles' adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Biasanya terjadi di ladang jagung. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Fenomena 'crop circles' ini seringkali dikait-kaitkan dengan isu UFO atau mahluk luar angkasa.
Misteri 'crop circle' memang masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Benarkah itu murni jejak UFO atau buatan manusia yang bertangan kreatif? Banyak pihak yang masih meragukan kalau itu adalah benar-benar jejak UFO yang ditinggalkan oleh makhluk luar angkasa. Ada yang menduga, ini adalah hasil karya instalasi seni yang dilakukan oleh sekelompok orang. "Bisa jadi ini merupakan karya instalasi seni karena pola tersebut tidak terlalu sulit untuk dibuat oleh mereka yang telah terbiasa," kata Anton Asmonodento, seorang warga yang sengaja datang ke lokasi untuk menyaksikan fenomena tersebut, Senin (24/1/2011).
Menurut Anton, pola semacam itu bisa saja sebelumnya sudah dibuat denahnya terlebih dahulu kemudian dikerjakan secara bersama-sama sehingga cepat selesai. "Jika menurut pengakuan warga yang tidak mendengar ada sesuatu yang aneh sebelum penemuan itu, mungkin saja pelaku itu bekerja secara sembunyi-sembunyi. Denahnya masing-masing bagian dikerjakan secara berkelompok," katanya.
Apa yang disampaikan Anton bisa jadi benar. Di beberapa tempat lain di dunia, banyak kelompok yang membuat bentuk-bentuk serupa untuk menarik perhatian atau sebagai bentuk instalasi seni. Salah satu yang paling terkenal adalah Circlemakers. John Lundberg salah seorang dedengkot Circlemakers mengungkapkan, tujuan awalnya membuat 'crop circle' adalah ia ingin meruntuhkan anggapan yang menyebutkan lingkaran-lingkaran dengan pola geometris di ladang itu tak mungkin dibuat oleh manusia. "Kini kami membuat crop circle sebagai bentuk seni meski awalnya berawal dari keingintahuan," ujar Lundberg seperti dikutip BBC.
Meski 'crop circle' bisa jadi memang buatan manusia, Lundberg bercerita bahwa dirinya sendiri pernah melihat sesuatu yang aneh saat membuat 'crop circle' di tanah pertanian Wiltshire, Inggris. "Kedengarannya memang sedikit memalukan, tetapi saya pernah melihat UFO saat membuat circle di Wiltshire. Benda itu berbentuk seperti cerutu gelap dengan cahaya yang bergerak amat cepat," ujarnya. "Benda itu terlihat di cakrawala dan perlahan mendekati kami tanpa suara. Itu seperti penampakan UFO klasik dan kami sama sekali tidak tahu benda apakah itu," ujarnya. Namun lucunya, menurut Lundberg, cahaya yang paling sering dilihatnya saat membuat circle adalah cahaya lampu senter saat seseorang memergokinya dan menyorotkan lampu ke wajahnya. Jadi Anda bisa menilai sendiri apakah fenomena 'crop circle' di Sleman, Yogyakarta adalah benar-benar jejak pesawat UFO atau hanya sebuah karya seni?
(Opung)
Misteri 'crop circle' memang masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Benarkah itu murni jejak UFO atau buatan manusia yang bertangan kreatif? Banyak pihak yang masih meragukan kalau itu adalah benar-benar jejak UFO yang ditinggalkan oleh makhluk luar angkasa. Ada yang menduga, ini adalah hasil karya instalasi seni yang dilakukan oleh sekelompok orang. "Bisa jadi ini merupakan karya instalasi seni karena pola tersebut tidak terlalu sulit untuk dibuat oleh mereka yang telah terbiasa," kata Anton Asmonodento, seorang warga yang sengaja datang ke lokasi untuk menyaksikan fenomena tersebut, Senin (24/1/2011).
Menurut Anton, pola semacam itu bisa saja sebelumnya sudah dibuat denahnya terlebih dahulu kemudian dikerjakan secara bersama-sama sehingga cepat selesai. "Jika menurut pengakuan warga yang tidak mendengar ada sesuatu yang aneh sebelum penemuan itu, mungkin saja pelaku itu bekerja secara sembunyi-sembunyi. Denahnya masing-masing bagian dikerjakan secara berkelompok," katanya.
Apa yang disampaikan Anton bisa jadi benar. Di beberapa tempat lain di dunia, banyak kelompok yang membuat bentuk-bentuk serupa untuk menarik perhatian atau sebagai bentuk instalasi seni. Salah satu yang paling terkenal adalah Circlemakers. John Lundberg salah seorang dedengkot Circlemakers mengungkapkan, tujuan awalnya membuat 'crop circle' adalah ia ingin meruntuhkan anggapan yang menyebutkan lingkaran-lingkaran dengan pola geometris di ladang itu tak mungkin dibuat oleh manusia. "Kini kami membuat crop circle sebagai bentuk seni meski awalnya berawal dari keingintahuan," ujar Lundberg seperti dikutip BBC.
Meski 'crop circle' bisa jadi memang buatan manusia, Lundberg bercerita bahwa dirinya sendiri pernah melihat sesuatu yang aneh saat membuat 'crop circle' di tanah pertanian Wiltshire, Inggris. "Kedengarannya memang sedikit memalukan, tetapi saya pernah melihat UFO saat membuat circle di Wiltshire. Benda itu berbentuk seperti cerutu gelap dengan cahaya yang bergerak amat cepat," ujarnya. "Benda itu terlihat di cakrawala dan perlahan mendekati kami tanpa suara. Itu seperti penampakan UFO klasik dan kami sama sekali tidak tahu benda apakah itu," ujarnya. Namun lucunya, menurut Lundberg, cahaya yang paling sering dilihatnya saat membuat circle adalah cahaya lampu senter saat seseorang memergokinya dan menyorotkan lampu ke wajahnya. Jadi Anda bisa menilai sendiri apakah fenomena 'crop circle' di Sleman, Yogyakarta adalah benar-benar jejak pesawat UFO atau hanya sebuah karya seni?
(Opung)
Comments
Post a Comment