Usai Hujan Deras, Sepasang Ular Sanca Berbeda Kelamin Muncul
Heboh! Ditemukan sepasang ular sanca berbeda kelamin di Jakarta Selatan. Warga Jalan Manggis Dalam I RT 01 RW 01, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, tiba-tiba digegerkan dengan penemuan sepasang ular sanca kembang. Kedua hewan reptil tersebut ditemukan secara terpisah saat Situ Ciganjur yang berada di lokasi meluap akibat hujan deras sejak Minggu (26/9/2010) kemarin.
Satu ekor ular sanca kembang sepanjang empat meter ditemukan warga pada Minggu malam, sedangkan seekor lainnya sepanjang tiga meter ditemukan pagi tadi. Saat ini kedua ular itu masih diamankan di salah satu rumah warga yang juga penemu reptil tersebut. Suhadi (38), salah seorang penangkap ular, mengatakan, keberadaan ular itu diketahui berkat seorang pengendara motor yang melintas di sekitar lokasi dan memberitahukan kepada warga.
Dengan dibantu enam warga lain, ia pun berupaya menangkap ular tersebut. "Kami menangkap dengan peralatan seadanya, seperti karung dan tali. Kami takut digigit," kata pria yang akrab disapa Adi itu, Senin. Adi mengaku, jika ada pembeli yang berminat, ia akan menjualnya Rp 300.000. Namun, untuk saat ini, dirinya akan memelihara ular tersebut. "Sejak ditemukan, ularnya belum makan. Sebelumnya sudah diberi ayam, tetapi tidak dimakan," terang Adi.
Narto (28), penemu lainnya, mengatakan, kedua ular tersebut berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Penemuan ini bukanlah yang pertama kali dan sering kali keberadaan ular itu meresahkan warga sekitar. "Kami memang sering menemukan ular besar seperti ini," katanya.
Saat ini, kedua ular sanca kembang itu diletakkan di akuarium. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, keduanya diletakkan secara terpisah. Ular tersebut pun menjadi tontonan warga sekitar, baik anak-anak maupun orang dewasa. Agar tidak membahayakan warga, mulut kedua reptil tersebut diplester dengan lakban.
editor:Hertanto Soebijoto;sumber:BeritaJakarta.com;foto:ilustrasi
Dengan dibantu enam warga lain, ia pun berupaya menangkap ular tersebut. "Kami menangkap dengan peralatan seadanya, seperti karung dan tali. Kami takut digigit," kata pria yang akrab disapa Adi itu, Senin. Adi mengaku, jika ada pembeli yang berminat, ia akan menjualnya Rp 300.000. Namun, untuk saat ini, dirinya akan memelihara ular tersebut. "Sejak ditemukan, ularnya belum makan. Sebelumnya sudah diberi ayam, tetapi tidak dimakan," terang Adi.
Narto (28), penemu lainnya, mengatakan, kedua ular tersebut berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Penemuan ini bukanlah yang pertama kali dan sering kali keberadaan ular itu meresahkan warga sekitar. "Kami memang sering menemukan ular besar seperti ini," katanya.
Saat ini, kedua ular sanca kembang itu diletakkan di akuarium. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, keduanya diletakkan secara terpisah. Ular tersebut pun menjadi tontonan warga sekitar, baik anak-anak maupun orang dewasa. Agar tidak membahayakan warga, mulut kedua reptil tersebut diplester dengan lakban.
Comments
Post a Comment