Biografi Dewi Lestari - Penulis Buku dan Penyanyi

Data biografi penulis buku menunjukan bahwa Dewi Lestari adalah salah satu tokoh Indonesia yang sukses di bidang musik dan juga sastra. yang satu ini Wanita yang lahir di bandung pada tanggal 20 Januari 1976 ini mengawali kisah suksesnya dengan menjadi penulis. Meluluskan sekolah di SMA Negeri 2 Bandung, Dee sapaan akrabnya kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional. Latar belakang pendidikannya ini membuatnya fasih merangkai kata, yang kemudian mendorongnya menjadi seorang penulis dan juga penyanyi terkenal.

Kehidupan Pribadi:
Dee terlahir sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br Siagian (alm). Marcell Siahaan merupakan suami pertama Dee. Mereka menikah pada tanggal 12 September 2003. setahun kemudian putra pertama mereka lahir dan diberi nama Keenan Avalokita Kirana. Nama putranya diabadikan Dee sebagai salah satu karakter utama dalam novel terkenalnya yang berjudul Perahu Kertas.

Pernikahan ini hanya bertahan 3 tahun. Mereka bercerai pada pertengahan Juni 2008 karena adanya pihak ketiga. Tidak lama melajang, Dee kemudian menikah lagi 5 bulan setelah perceraiannya, yaitu 11 November 2008 di Sydney. Suami keduanya bernama Reza Gunawan dan dari hasil pernikahannya ini, mereka mempunyai seorang putrid bernama Atisha Prajna Tiara (23 Oktober 2009).

Karir Menulis
Menulis merupakan hobi Dee. Trilogi Supernova merupakan karyanya yang membuatnya menjadi novelis handal di kancah perbukuan Indonesia. Sebelumnya ia memang belum dikenal masyarakat, padahal sebelum melesat lewat group vocal Rida Sita Dewi, tokoh Indonesia ini sudah menulis sejak SMA. Ia sering mengeluarkan tulisan yang dimuat di berbagai media masa. Karya cerpennya dimuat pada tahun 1993 yaitu di Jendela Newsletter. Selain itu ada juga di Majalah Mode, serta menjadi juara pertama lomba menulis cerpen di majalah Gadis.
Tahun 2001, era keemasan dalam karir menulisnya mencapai puncak saat ia merilis novel sensasionalnya, Supernova Satu : Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh. Novel ini dirilis tanggal 16 Februari 2001. penjualan novelnya menembus angka 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan dan mencapai kurang lebih 75.000 eksemplar. Dee yang cerdas menyisipkan banyak sekali istilah sains dalam novelnya padahal novelnya bergenre romance.

Kesuksesan Supernova Satu tidak hanya di Indonesia. Ia menjadi tokoh dunia ketika novelnya diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh Harry Aveling seorang penulis dan penerjemah asal Australia. Selain itu, berkat novel ini pula, Dee menjadi salah satu nominator Katulistiwa Literary Award (KLA), yang merupakan salah satu penghargaan buku terpopuler di Indonesia.

Sekuel kedua Supernova mengulang sukses novel terdahulu. Novel berjudul Akar ini rilis pada tanggal 16 Oktober 2002 Walaupun ada sedikit insiden karena pemasangan simbul suci agama Hindu dalam cover bukunya, namun setelah permasalahan ini selesai, Dee melanjutkan Supernova ke sekuel selanjutnya. Novel ini juga menjadikan Dee sebagai salah satu nominasi Katulistiwa Literary Award (KLA) tahun 2003.

Tiga tahun kemudian, sekuel terakhir Supernova terbit. Novel dengan judul Petir ini mengikuti sukses dua sekuel terdahulu. Kisah di novel ini masih terkait dengan dua novel sebelumnya. Hanya saja, ia memasukkan 4 tokoh baru dalam PETIR. Salah satunya adalah Elektra, tokoh sentral yang ada di novel tersebut.

Karya Dee yang merupakan salah satu inovasi di dunia perbukuan Indonesia adalah paduan fiksi dan musik dalam buku sekaligus album RECTOVERSO. Buku ini terbit pada Agustus 2008. ini adalah mahakarya unik dan pertama di Indonesia. "Rectoverso" merupakan hibrida dari fiksi dan musik, terdiri dari sebelas cerita pendek dan sebelas lagu yang bisa dinikmati secara terpisah maupun bersama-sama. Keduanya saling melengkapi bagaikan dua imaji yang seolah berdiri sendiri tapi sesungguhnya merupakan satu kesatuan. Inilah cermin dari dua dunia Dewi Lestari yang ia ekspresikan dalam napas kreatifitas tunggal bertajuk "Rectoverso". Dengar fiksinya. Baca musiknya. Lengkapi penghayatan anda dan temukanlah sebuah pengalaman baru.
Cerpen yang paling terkenal dari buku ini adalah Malaikat Juga Tahu yang mengisahkan cinta seorang ibu kepada anaknya yang menderita autisme. Cerpen ini juga disajikan dalam sebuah lagu, dengan kisah dan judul yang sama. Salah satu model video klipnya yang menggugah adalah Lukman Sardi yang juga menjadi pemeran utama dalam Film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Cerpen Malaikat Juga Tahu bisa dibaca secara gratis di website ulasan buku Rectoversi, www.dee-rectoverso.com.

Novel yang lebih sensasional karya Dee dan juga difilmkan tahun 2012 adalah Perahu Kertas. Novel ini diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2009. Naskah novel ini sendiri sudah tersebar luas di internet namun tanpa bab terakhir. Namun walaupun begitu, para fans tetap menunggu-nunggu novelnya terbit karena ingin mengetahui bagaimana kisah akhir antara Kugi dan Keenan.


Melalui kiprah kepenulisannnya Dee juga dianugrahi A Playful Mind Award (2003) dan dinobatkan menjadi salah satu Generasi Biang Extra Joss (2004). Dee terlebih dahulu dikenal sebagai penyanyi rekaman dan penulis lagu.

Selain itu, dalam biografi penulis buku ini juga tercatat sebagai penulis scenario untuk film adaptasi novelnya, Perahu Kertas.

Karier menyanyi
Selain tercatat dalam biografi penulis buku, pada saat yang bersamaan, Dee juga menekuni bidang tarik suara. Musik merupakan kegemarannya dari kecil selain menulis. Ia mewarisi bakatnya dari ayahnya yang belajar piano secara otodidak. Selain itu, adiknya juga mengikuti jejaknya menjadi seorang penyanyi (Arina Ephipania, vokalis grup musik Mocca). Dalam dunia musik, namanya dikenal setelah ia bergabung dalam sebuah grup musik Rida Sita Dewi (RSD). Padahal sebelumnya ia menjadi backing vocal beberapa penyanyi terkenal seperti Iwa K, Java Jive dan Chrisye.

RSD terbentuk atas prakarsa Ajie Soetama dan Adi Adrian pada tahun 1994 yang beranggotakan Rida Farida, Sita Nursanti dan Dei Lestari.Bersama grup ini, Dewi Lestari meluncurkan beberapa album, yaitu Antara Kita (1995), Bertiga (1997), The Best of Rida Sita Dewi (2002). Beberapa lagu terkenal RSD adalah Kepadamu, Tak Perlu Memiliki, Ketika Kau Jauh dan Terlambat Bertemu. Beberapa musisi terkenal yang mendukung grup ini diantaranya Santoso/Inno Daopn, Kahitna serta Yovie Widianto.

Karir solo Dee di bidang musik diawali oleh album berbahasa inggris berjudul Out Of Shell di tahun 2006. dua tahun kemudian, album hibrida dari fiksi dan musiknya, RectoVerso. Ada sebelas lagu di dalam album ini, lagu yang dirilis pertama adalah Malaikat Juga Tahu dan juga menjadi lagu paling terkenal. Di salah satu lagu, Dee juga berduet dengan adiknya (Aku Ada). Selain itu ia juga Aqi Alexa di lagu Peluk Aku.

Daftar Lagu RectoVerso:
1. Curhat Buat Sahabat
2. Malaikat Juga Tahu
3. Selamat Ulang Tahun
4. Aku Ada (ft. Arina Mocca)
5. Hanya Isyarat
6. Peluk Aku (ft. Aqi Alexa)
7. Grew A Day Order
8. Cicak Di Dinding
9. Firasat
10. Tidur
11. Back To Heaven's Light


referensi : Wikipedia
Poto : Google

Comments

Popular posts from this blog

Profil Vitalia Sesha Model Di Kasus Suap Daging Impor - Tercanggih

Profile dan biodata Angkasa Band

Talent Pilihan SlideGossip : Andrean Saputra